Juri Indonesian Idol 2014 Anang Hermansyah sempat mendapat kejutan ulang tahun dari acara tersebut, Jumat (21/3) tengah malam lalu. Meski sudah melewati beberapa hari dari tanggal kelahiran pelantun "Jodohku" ini, sembilan kontestan, host, dan para juri mengucapkan "Selamat" untuk Anang. Mendapat perhatian itu, seorang Anang menyampaikan keharuannya.
"Saya ingat istri saya, dan TKI di Arab Saudi, Satinah," ucapnya singkat sambil memeluk beberapa orang disana.
Merasa kalau ada masyarakat Indonesia yang sedang terancam humuman pancung, hukuman mati di Arab, Tenaga Kerja Wanita bernama Satinah mengetuk hati Anang, dan juga masyarakat Indoensia lainnya belakangan ini.
Seperti dikabarkan banyak media, blog, dan media sosial, nasib Satinah bakal ditentukan dalam waktu 13 hari ke depan, tepatnya tanggal 3 April mendatang waktu Arab Saudi, seorang ibu bernama Satinah bakal menjalani hukuman mati tersebut kalau tidak membayar denda diyat sebesar 21 Miliar. Menurut blog yang gencar dikampanyekan musisiMelanie Subonolewat blog dan media sosial, pemerintah hanya sanggup memberikan bantuan sebesar 12 miliar untuk Satinag bisa dimaafkan pemerintah Arab. Sisanya, entah bagaimana?
"Melani lagi gencar berbuat sesuatu di blog, path untuk menutup sisanya, jadi para juri tersentuh juga mengajak teman-teman yang lain untuk menyumbang. Tinggal 13 hari lagi dia (Satinah) menjalani vonis di Arab," kataAnang usai menjuridi Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (22/3) dini hari.
Berdasar tulisan yang disebar Melani, yang terjadi pada Satinah adalah:
"Saya memasak di dapur, majikan saya tiba-tiba berteriak teriak, menjambak rambut saya, dan saat ingin membentur-benturkan kepala saya ketembok, saya coba melawan, dan karena yang ada di dekat saya hanya adonan roti, maka saya pukul kan adonan itu ke tengkuk sang majikan yang sedang menjambaki saya, dan dari pukulan itu majilkan saya ambruk
Satinah panik, lari + MENYERAHKAN DIRI KEKANTOR POLISI. Bukan ditangkap, MENYERAHKAN DIRI LANGSUNG .
Dalam 3 tahun itu, Satinah 5x disidang dan TIDAK ADA SATU PUN STAFF KBRI yang membantu atau mendampingi .
Sialnya, saat satinah di Penjara, sang majikan meninggal setelah sempat koma.,"
Demikian nasib naas Satinah yang dituliskan dalam blog dengan tulisan seadanya, namun memberikan informasi yang jelas soal keadaan Satinah, bahkan mencerminkan kepedulian yang besar bagi yang membacanya.
"Akhirnya, 9 okt 2011, 3 staff kemenlu datang ke rumah keluarga Satinah, dimana mereka berkata akan mencoba mengupayakan maaf dan bebas dari hukuman mati dan meminta keluarga membuat surat bahwa pihak MENLU SUDAH mendatangi keluargaL
Pada 15 oktober 2011 mendadak Satinah menelepon rumah, menanyakan kabar anak perempuannya , mengatakan dia seangat gelisah dan tidak tenang .
Pada 18 Oktober 2011. , kita mendampingi kakak dan putri Satinah menghadap Ombudman meminta instansi terkait focus pada kasus ini
Pada 21 Oktober 2011, kita mendampingi kakak kandung Satinah dan diterima langsung oleh Meteri Tenaga Kerja MUHAIMIN ISKANDAR , yang mengatakan:
Satinah SUDAH MENDAPAT KAN MAAF,hanya perlu membayar uang diat
HARI INI , 19 MARET 2014
8 tahun kemudian ,
sudah ditetap kan bahwa kalau uang diat tidak dibayar 21M, maka pada tanggal 3 April 2014 , Satinah akan diPANCUNG .
15 hari lagi, akan ada yang harus menjelaskan ke ANAK GADIS Satinah .. Apa itu dipancung ? Kenapa ibu tidak punya kuasa atas lehernya sendiri ?
Maksudnya, dia akan (maaf) dipisahkan tubuh dengan lehernya ?"
Tulisan ini pun tersebar dan dimention ke beberapa orang yang berwenang, atau kepada orang-orang yang terketuk hatinya memberi bantuan. #SaveSatinah