Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pemilihan venue konser berkapasitas kecil dilakukan Pee Wee Gaskins untuk mengenang masa-masa berjuang saat masih manggung di gigs-gigs kecil Jakarta.
"Kami memilih Rossi karena secara visual bagus, intim gitu, kan ceritanya mau flashback ke zaman gigs dulu," cerita bassist Pee Wee Gaskins, Dochi kepada Hai. Menurutnya, setidaknya konser seperti ini kembali memupuk semangat do it yourself khas anak punk,musik yang Pee Wee Gaskins mainkan selama tujuh tahun ini.
Seintim-intimnya konser Pee Wee Gaskins namun nggak akan pernah sebanding dengan jumlah Party Dorks yang datang. Meski menurut pengamatan Hai, Partydorks terjauh datang dari Bandung, total sekitar 500 penonton hadir malam itu. FYI, kapasitas Rossi Music, venue diadakannya konser ini, hanya 200 orang.
Alhasil pihak panitia harus membagi tiga kloter penonton yang ingin masuk ke venue malam itu (11/4). Dimana masing-masing kloter terbagi atas lima lagu. Total 15 lagu dibawakan Pee Wee Gaskins hingga akhir acara.
Meski sudah dibagi tiga, venue Rossi yang terkenal pengap karena minim ventilasi, memaksa penonton di dalamnya bergantian secara otomatis tanpa instruksi panitia."Lo kuat nggak? Gila, gue nggak kuat," ungkap Rendy, salah satu Partydorks yang terpaksa keluar sebelum kloter pertama berakhir.
Cucuran keringat seperti orang sedang sauna pun lantas terlihat dari setiap penonton yang keluar dari venue. "Dua tahun terhalang karna kapasitas! tahun depan gelar di parkir timur senayan lah!," doa salah seorang Partydorks melalui twitter seusai konser. Amien!