Selain pop punk,sub-genre musik rock yang sering kita dengar adalah metalcore. Yap, genre ini telah melahirkan banyak band keren seperti The Dillinger Escape Plan, Converge, dan Between The Buried And Me.
Metalcore memadukan unsur-unsur hardcore dan heavy metal. Tapi metalcore berbeda dari genre fusion lain seperti crossover thrash. Metalcore memadukan unsur yang lebih ekstrim, seperti double bass pedal drum. Metalcore juga menggabungkan vokal menjerit dan breakdown dari hardcore, namun juga banyak band-band yang menggunakan vokal clean, terutama selama chorus. Beberapa band menggunakan tema lirik sosial politik ala hardcore, tapi juga banyak yang menceritakan cinta, penderitaan mental, dan agama. Tapi lirik-lirik lagu metalcore nggak menjurus ke ekstrim, tapi jauh lebih positif.
Pada awal 2000-an nu metal masuk ke industri musik namun membunuh segala jenis heavy metal lainnya secara komersial. Metalcore memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi wajah baru dari heavy metal. Meskipun masih tidak mendapatkan banyak radio airplay, metalcore menjadi bentuk yang paling populer dari heavy metal di tahun 2000 dengan kesuksesan Converge, Botch, Killswitch Engage, Bleeding Through, Unearth, dan God Forbid. Band-band tersebut menjadi cetak biru dari metalcore yang kita dengar saat ini.
Killswitch Engage menjadi band yang paling sukses secara komersial pada masa itu. Setelahnya, nama-nama seperti Bullet for My Valentine, Trivium, dan Avenged Sevenfold berhasil dengan genre metalcore. Setelah metalcore mendunia, turunan metalcore yang lebih ekstrim, deathcore pun lahir.
Essential Metalcore Albums:
The Fall of Ideals (All That Remains) The Powerless Rise (As I Lay Dying) Alive or Just Breathing (Killswitch Engage) Destroy the Machines (Earth Crisis) Reborn to Kill Again (Overcast) The Opposite of December (Poison the Well) We Are the Romans (Botch) The Oncoming Storm (Unearth) Functioning on Impatience (Coalesce) Jane Doe (Converge) Liberate Te Ex Inferis (Za0) This Is Love, This Is Murderous (Bleeding Through)