15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh PART II

Jumat, 01 Agustus 2014 | 14:00
Rian Sidik (old)

15 Band Rock Indonesia Paling Berpengaruh PART II

Musik rock Indonesia memang sejarahnya panjang. Wajar aja, sih, soalnya banyak banget para musisi hingga band-band yang punya andil besar hingga akhirnya kita bisa menikmati musik rock hingga detik ini. Nah, mengetahui perjalanan panjang musik rock Indonesia, penting juga, lho, buat ilmu pengetahuan.

Yoi, setuju, dong, kalau ilmu nggak cuma bisa kita dapetin di sekolah aja? Saat sekedar nongkrong bareng teman-teman juga bisa jadi ladang ilmu, tuh, simplenya dengan saling sharing cerita.

Buat yang lagi hobi-hobinya ngeband, dan ngulik musik cadas, nggak ada salahnya juga buat baca artikel tentang band-band rock Indonesia yang berpengaruh ini.

Memang, sih, mungkin artikel nggak bisa selengkap dan membahas secara detail, tapi, HAI mencoba untuk merangkum perjalanan musik rock Indonesia, lewat band-band rock yang besar di eranya dan tentunya dalam genre yang mereka usung masing-masing. Yap, karena musik rock bisa diibaratkan seperti padang rumput yang luas dan di dalamnya ada berbagai macam jenis.

Kalau ada kekurangan atau kelihatan kurang sempurna, ya, mohon maklum, toh, Sempurna itu milik Andra and The Backbone, kan? Hehehe....

Yowes, langsung aja deh sikat daftar 15 band rock Indonesia paling berpengaruh versi HAI< yang dirangkum dari berbagai sumber. Enjoy!

Nggak lengkap kayaknya kalau membahas band-band rock Indonesia tanpa menyebut nama band yang satu ini. Berasal dari Surabaya, band ini mulai dikenal ketika terpilih sebagai 10 band terbaik Festival Rock Se-Indonesia ke 7 versi Log Zhelebour pada tahun 1993,

Mereka juga berhak mendapat kesempatan untuk merekam single pertama mereka "No More" dalam album 10 finalis Festival Rock ke 7 Log Zhelebour. Masa kejayaan Boomerang sendiri ada di periode tahun 90 hingga awal 2000-an ketika masih diperkuat oleh formasi terbaik mereka, yaitu Hubert Henry Limahelu alias 'HH5H' (Bas), John Paul Ivan alias 'JPI' (gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal) dan Petrus "Pet" Augusti (drum).

Nih, salah satu lagu paling asik dari Boomerang, cek, deh!

Band ini disebut-sebut sebagai salah satu penggerak band-band Indie untuk bisa tembus ke major label. Perjuangan PAS band telah dimulai sejak tahun 1990. Formasi terakhir, Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), dan Sandy (drum).

Pengaruh PAS Band sangta besar untuk generasi di akhir 90 hingga 200-an. Ada satu lagu PAS Band yang sering banget dibawain saat tampil oleh band-band festival musik rock atau sekedar di cover band SMA, yaitu lagu berjudul Jengah. Apa kalian pernah cover lagu itu? Hehehe....

Sampai hari ini, PAS Band telah merilis Four Through The Sap (1993), In (No) Sensation (1995), indieVduality (1997), Psycho I.D (1998), Ketika (2001), PAS 2.0 (2003), Stairway to Seventh (2004), The BeAst of PAS (2006), dan Romantic...Lies...and Bleeding (2008).

Band ini identik dengan imej sang gitaris, Eet Sjahranie, yang memang diakui sebagai salah gitaris terbaik yang ada di Indonesia. Gaya Oom Eet sang sedang beraksi akan mengingatkan kita akan aksi Angus Young dari AC/DC.

Masih asing dengan band yang satu ini? Wih, sudah bnayak lho album yang telah mereka rilis sejak berdirid ari tahun 1991. Diantaranya The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (the best album) (1999), 170 Volts (2002), Time to Rock (2005), dan Edan (2010).

Nah, kenalan dulu deh, yuk sama band keren satu ini.

Mereka adalah salah satu unik rock nyentrik yang dimiliki oleh Indonesia. Lahir dari tahun 1993, band yang saat ini diperkuat oleh J. A. Verdijantoro (Vokal), Donnijantoro (Gitar), Leon Ray Legoh (Drum), dan Adam Vladvamp (Bas), masih mampu bertahan hingga sekarang dan katanya sedang mempersiapkan album terbaru.

Kenapa band asal bandung ini bisa dibilang nyentrik? Nggak jauh-jauh, sih, karena kelakuan dan tingkah unik para personilnya. Tahun 2011 lalu, HAI melakukan polling ke pada pembaca HAI perihal band apa sih yang mending bubar, karena sudah nggak oke dan jarang rilis album, tanpa disangka, Koil malah jadi "pemenan" polling. Saat HAI konfirmasi perihal hasil polling HAI, sang vokalis Koil malah nyengir-nyengir aja tuh senang-seneng aja, tuh.

Sebuah tugas yang sulit untuk mendeskripsikan musik yang dibawakan oleh Koil. Tapi, kalau merunut dari berbagai sumber, jika mnyebut mereka sebagai unit Industrial Rock gimana? Setuju? Nggak?

Ya udah, deh, tanyain aja langsung ke akun twitter @midiahn aja deh yah. Siapa itu @midiahn? Follow aja dulu twitternya, kayanya dia kenal sama personil Koil, sih.

Adalah Rektivianto Yoewono (Vokal/Gitar), Farri Icksan Wibisana (Gitar), Aditya Bagja Mulyana (Bas) dan Donar Armando Ekana alias Acil (Drum), empat anak muda yang bersahat sejak tahun 1994 yang memprakarsai berdirinya sebuah band bernama The Super Insurgent Group of Intemperance Talent atau yang biasa disebut THE SIGIT.

Musik rock yang dibawakan oleh THE SIGIT akan mengingatkan kita akan The Datsun. Mereka pernah membawa nama Indonesia lewat tur mereka di Australia dan Amerika Serikat, band ini layak diharapkan sebagai penyelamat rock n rollasal Indonesia. Setuju, dong?

13. Netral

Pada awal berdirinya band ini di tahun 1991, mereka disebut-sebut sebagai gerbong utama masuknya Alternative Rock di Indonesia. Saat itu, Netral adalah Bagus (Bas/Vokal), Miten (Gitar), dan Bimo (Drum).

Bongkar pasnag personil juga turut dirasakan oleh Netral, posisi Miten sebagai gitaris akhirnya digantikan oleh Coky, dan posisi Bimo sebagai penggebuk drum digantikan oleh Eno. Lambat laun pamor Netral semakin meroket dan berhasil merilis 11 album!

Wa..lah (1995), Tidak Enak (1997), Album Minggu Ini (1998), Paten (1999), Oke Deh (2001), Is The Best (2002), Kancut (2003), Hitam (2005), Putih (2005), 9th (2007), The Story Of (2009), dan Unity (2012).

Masih perlu bertanya soal kontribusi Netarl untuk perkembang musik rock Indonesia?

Bagi yang nggak percaya kehidupan kembali setelah mati atau reinkarnasi, mungkin kehadiran Seringai bisa jadi bukti. Bahwa, satu band rock yang mati, akan berganti dengan 1000 band rock yang patut diwasapadai.

Yap, memasuki era awal 2000-an, geliat musik rock Indonesia memang agak sedikit melemah, karena katanya, sih, Industri musik nggak berpihak dengan musik bising penuh distrosi. Tapi, band yang digawangi oleh Arian13( Vokal), Ricky (Gitar), Sammy (Bas), dan Khemod (Drum), ini nggak mau peduli.

Mereka malah mendirikan Seringai di tahun 2012, dan secara perlahan namun pasti mulai menginvasi telinga orang-orang di Indonesia akan musik yang merea sebut sebagai rock oktan tinggi.

Saat ini, Seringai hampir sellau menjadi headliners di acara-acara musik, mulai dari Pensi sampai festival musik rock bergengsi, semuanya mereka sambangi. Sampai saat ini tercatat Seringai telah mempunyai tiga buar rilisan, dua buah full album, dan satu EP, yaitu High Octane Rock EP (2004), Serigala Militia (2007), dan terakhir Taring (2012).

Belum pernah dengar Seringai? Serius? 2014 belum dengar Seringai? Ckckck..., Ya udah, langsung dengerin aja, deh, nih!

Band asal Bali ini layak untuk masuk di dalam yang HAI susun pastinya bukan tanpa alasan, Bobby (Gitar/Vokal), Eka (Bas), dan Jrx (Drum) telah membuktikan rekam jejaknya untuk menyebarkan semangat musik rock dari Pulau Dewata hingga ke seluruh Nusantara.

Sejak tahun 1995 hingga sekarang, ketiga cowok asal Bali ini terus konsisten dengan musik yang mereka usung, alunan semangat khas punk yang juga seringkali ditambahi unsur rockabilly dalam lagu-lagu mereka.

Nggak cuma di Indonbesia, band yang telah mempunyai enam album yang dirilis oleh major label, dan tiga album yang mereka rilis sendiri ini juga pernah "menjajah" Amerika Serikat. Tercatat, Superman IS Dead pernah melakukan tur di tahun 2009 di Negeri Paman Sam tersebut, salah satunya mampir sebagai pengisi acara di gelaran Vans Warped Tour 2009.

Saat tampil di Vans Warped Tour tersebut, mereka juga turut mempromosikan Indonesia dan Bali di hadapan bule-bule. Anak Punk duta parawisata? Anak Punk Sok Nasionalis? Apapun sebutannya, yang jelas mereka telah berbuat sesuatu untuk musik rock Indonesia. Setuju?

Editor : Rian Sidik (old)