"Terjalnya" Perjalanan Vettel Merengkuh Gelar Juara Dunia Keempat

Minggu, 27 Oktober 2013 | 11:57
Rian Sidik (old)

Terjalnya Perjalanan Vettel Merengkuh Gelar Juara Dunia Keempat

GP India menjadi saksi bagaimana Sebastian Vettel dengan mudahnya merengkuh gelar juara dunia keempatnya. Bermodalkan pole position, Vettel yang sempat menerima kritikan karena dianggap terlalu serakah membuktikan kelasnya sekali lagi.

Berlangsung di Sirkuit Internasional Buddh, Vettel seakan tidak memberikan kesempatan pebalap lainnya untuk menggagalkan rencana dengan langsung memimpin sejak awal balapan. Namun keputusannya untuk masuk pit lebih awal memberikan jalan bagi rekan setim, Mark Webber untuk memimpin.

Vettel bisa merangkat maju kembali dan menjaga jarak dengan Webber. Puncaknya terjadi di lap ke-40 ketika Webber harus mundur lantaran mengalami masalah dengan gearbox-nya.

Setelah itu, sisa balapan menjadi miliki Vettel. Ia menyentuh garis finish di posisi pertama dengan total catatan waktu 1 jam 31 menit 12.187 detik.

Kemenangan ke-10 di msuim ini membuat Vettel mengunci gelar juara keempatnya dengan total poin 322. Terlebih rival utamanya di klasemen sementara, Fernando Alonso gagal meraup satu poin karena finish di posisi ke-11.

Didukung dengan paket RB9 yang cukup konsisten di tiap race, Vettel sudah diprediksi akan kembali tampil mendominasi terlebih ketika Andrian Newey berhasil memaksimalkan sistem aerodinamika ciamik untuk RB9.

Sayang, kenyataannya tidak terjadi sesuai rencana. Vettel sempat kesulitan meraup poin penuh ketika hanya mampu finish ketiga di GP Australia. Startegi pitstop yang kurang bijak menjadi alasannya kegagalan Vettel di Melbourne.

Kemenangan baru diraih Vettel ketika menjalani balapan penuh drama di GP Malaysia. Ia menaklukkan rekan setimnya, Mark Webber dengan mengabaikan team order dari Red Bull Racing.

Vettel menjadi bulan-bulanan timnya dan media atas keputusannya tersebut. Namun Vettel tetaplah Vettel, mental juaranya nggak bisa dikalahkan dengan kritikan apapun walaupun pada akhirnya ia meminta maaf.

Pengumuman pension Webber di pertengahan musim justru menjadi sebuah doronga bagi Vettel untuk tidak memberikan celah bagi rekan setim. Pria Australia tersebut hanya mendapatkan sekali kesempatan mengungguli Vettel di GP Inggris.

Usai GP China di mana Vettel mulai mendapatkan perlawanan dari jagoan Ferrari dan Mercedes, Fernando Alonso dan Nico Rosberg, ketatnya kompetisi mulai terasa.

GP Bahrain, GP Spanyol, GP Monako, GP Kanada, GP Inggris, dan GP Jerman, ketiganya silih berganti menguasai podium utama. Isu ban Pirelli yang rapuh sempat membuat Vettel melambatkan lajunya dan menghindari kerb di setiap sirkuit.

Satu-satunya nasib sial yang menimpa Vettel terjadi di Silverstone. Gearbox RB9 jebol yang memaksa dirinya menempikan mobilnya di lap ke-43 meski telah memimpin sepanjang balapan.

Namun setelah Lewis Hamilton meraih gelar juara seri pertamanya bersama Mercedes di GP Hongaria, Vettel seakan nggak terkejar di lima balapan selanjutnya. Bahkan di GP Singapura, Vettel menang telak dari Alonso dengan jarak 32 detik. Usai balapan, Vettel tetap menerima kritikan sejak ia memacu mobilnya terlalu kencang di atas trek.

Rentetan kemenangan yang diraih oleh Vettel membuat para pendukung Alonso kesal. Puncaknya ketika ia menerima cemoohan dari para tifosi di Monza saat tengah memberikan pidato kemenangannya.

Vettel hanya bisa berujar dengan sinis. "Ini adalah balapan yang bagus tetapi Anda bisa dengar sendiri perbedaan ketika Anda tidak menang di sini dengan tim merah. Namun saya pikir ini artinya kita telah melakukan hal yang lebih baik dan mengalahkan tim merah." ujar Vettel yang dilansir oleh BBC.

"Balapan sangat hebat untuk saya dan Alonso. Saya mengalami sedikit masalah dengan gearbox tetapi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Ini adalah kemenangan yang fantastis." tambahnya.

Aroma gelar keempat Vettel semakin kuat tercium saat Alonso menyatakan telah menyerah di GP Jepang lalu. Terlebih melihat aksi Vettel yang sulit dihentikan di Suzuka dengan menjadi juara.

Hanya kesialan yang bisa menghentikan Vettel untuk menjadi juara dunia musim ini. Unggul 90 poin dengan empat balapan tersisa, Vettel bersiap menancapkan namanya sebagai Formula Satu setelah era Michael Schumacher berakhir pada 2006 lalu.

Dalam sejarah Formula Satu, hanya ada Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio yang mampu menghadirkan empat gelar juara dunia beruntun. Dan Vettel resmi menjadi yang termuda dengan 26 tahun ketika jika mampu melahap dan menaklukkan Sirkuit Buddh International di India untuk menjadi juara dunia keempat kalinya.

Editor : Rian Sidik (old)