LucyDream Art Lakukan Rebranding dan Dukung Program Sosial 'Seeds For a Child' di Bali

Rabu, 07 Februari 2024 | 16:30
DOK.LucyDream Art

LucyDream Art

Hai-Online.com –Dalam rangka mempermudah pemasaransertamenjangkau lebih banyak seniman dan pencinta seni, Lucy Dream Gallery kini berganti nama menjadi LucyDream Art (LDA).

Sebagai informasi, LDA merupakanmarketplaceseni yang menjual dan memproduksimerchandisekaryapara seniman yang tergabung di LDA. Produk yang dijual diantaranya adalah tastote, kipas tangan, dantumbler.

Chief Operating Officer LDA Sisie Wulandari Simon mengatakan, LDA telah lama hadir di Seminyak, Bali sejak Januari 2022.PengumumanrebrandingLDA dilakukan pada Rabu (30/01/2024).

Pengumumanrebrandingtersebut diharapkandapat meningkatkan pemahaman pasar tentang layanan yang mereka tawarkan, serta menarik lebih banyak pelanggan.

“Dengan acara ini,kami ingin memberikan akses kepada seniman dan konsumen untuk menggapai seni dengan cara yang mudah dan harga yang relatif terjangkau,”ujar Sisie.

Baca Juga: 8 Hal Yang Sebaiknya Kamu Hapus Dari Media Sosial Kalau Nggak Mau Kena Masalah

Bersamaandenganrebranding,Sisie mengatakan bahwa LDA juga tengah melakukan ekspansi ke luar Bali guna menggandeng lebih banyak mitra.

“Ekspansi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi seniman atau siapapun yang ingin bermitra dengan LDA,” jelasnya.

Tak hanya menjadi wadah bagi seniman untuk mendapat pengakuan dan memamerkan karya seni mereka ke kancah global,agendarebrandingjuga dilakukan guna mendukung program sosial LDG, “Seeds for A Child” (SFaC).

DOK. LucyDream Art

program sosial LDG, “Seeds for A Child” (SFaC)

ProgramSFaChadir untuk mendukung anak-anak dalam mewujudkan impian mereka melalui berbagai program keahlian yang disediakan oleh LDA.

Melalui dalam program ini, LDA akan membimbing para peserta untuk menjadi individu yang sukses di masa depan. Program SFaC sendiri digelar selama 10 hari dengan berbagai tema yang bisa dijelajahi oleh anak-anak dan kaum muda.

“Anak-anak dapat mengembangkan diri dan keterampilan mereka. Dengan begitu, mereka bisa mengejar impian sebagai individu yang sukses di masa depan,” ungkap Sisie.

Terkait kurikulum SFaC, Sisie menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mendorong kreativitas pada anak-anak sekaligus memberikan tantangan dan peluang untuk berkembang.

“Melalui SFaC, kami bekerja sama dengan yayasan dan desa-desa untuk mengembangkan platform kreatif dan edukatif bagi anak-anak dari desa-desa di Bali,” katanya.

Untuk memberi lebih banyak inspirasi kepada peserta, LDA juga menggandeng seniman lokal Bali untuk berbagi pengalaman tentang kehidupan relawan sosial.

Sejak 2022, program SfaC telah digelar di tiga lokasi, yakni Singaraja, Denpasar, dan Karangasem.

Baca Juga: Ini Dia Cara Melihat Pesan WhatsApp yang Telah Dihapus

“Terdapat lebih dari 50 kerajinan yang melibatkan lukisan, kolase, tastote, dan produk kerajinan lain yang akan dibuat bersama-sama oleh relawan kami dan anak-anak,” tutur Sisie.

Terkait bisnis, Sisie mengaku, LDA terbuka untuk bermitra dengan berbagai lini bisnis yang memerlukan karya lukis, seperti hotel, kafe, klub pantai, dan perusahaan fesyen.

“Untuk kegiatan di hotel, restoran, dan kafe, LDA mengadakan pameran, bincang-bincang seni, danworkshop. Sedangkan dengan perusahaan fesyen, LDA kolaborasi dengan cara menggunakan karya seni sebagai desain di produk mereka seperti kaos, sepatu,tumbler, jaket, dan lain-lain,” pungkas Sisie.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang produk dan aktivitas LDA, kunjungi Instagram @lucydreamartdanlucydreamart.com.

Editor : Sheila Respati