HAI-Online.com - Menurut para pakar, ada beberapa love language yang dinilai paling sulit buat cari pasangan.
Nah, kesulitan ini kemungkinan gara-gara ekspektasi dan cara mereka untuk memenuhi kasih sayang
Berikut ini love language yang disebut paling sulit cari pasangan atau bisa dibilang yang bisa bikin seseorang lama nge-jomblo, dikutip dari Best Life Online.
Act of service
Para ahli mengungkapkan, buat lo yang punya love language atau bahasa cinta act of service ini disebut susah cari pasangan.
Baca Juga: Ketika Love Language Pacar Beda Sama Kita, Begini 3 Tips Mengatasinya
Alesannya gara-gara love language ini dianggap seolah-olah menuntut pasangan buat melakukan sesuatu biar pasangannya merasa dicintai dan bahagia.
Sama halnya ketika hubungan tersebut masih di tahap pdkt, atau nge-date. Love language ini dianggap jadi bahasa cinta yang rumit.
Seksolog Klinis asal Amerika Serikat, Rachel Sommer, PhD., mengungkapkan, berdasarkan pengalamannya, kebanyakan orang menganggap love language yang lain lebih mudah untuk dijalani.
“Tapi tidak untuk act of service. Ketika seseorang datang, kemudian dipikul oleh aksi yang seolah-olah menjadi tanggung jawabnya, maka kebanyakan orang bakal gagal total,” ujarnya.
Quality time
Love language lainnya yakni quality time. Menurut psikoterapis di San Fransisco, Jacob Brown, love language ini sulit buat cari pasangan.
Berdasarkan pengalamannya, orang-orang dengan quality time sering merasa nggak dicintai, nggak diperhatikan, bahkan nggak dianggap ketika mereka nggak punya banyak waktu buat berdua.
Mereka punya ketakutan kalo pasangannya bakal ninggalin gara-gara nggak sempet ketemuan.
Dengan gaya pacaran yang terikat satu sama lain ini berpotensi mempersulit cinta baru buat hadir dan berkembang.
Baca Juga: Tebakan Love Language Pasangan Lo Dilihat dari Zodiak si Dia!
Bahkan nggak jarang orang yang baru deketin merasa takut kalo pasangannya nanti nuntut buat quality time terus menerus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Love Language yang Paling Susah Cari Pasangan Menurut Pakar". (*)