HAI-Online.com-Kerepotan diawal tidak menjadi masalah bagi Adinia Wirasti karena setelah 5 tahun membiasakan memilah sampah, kini kegiatan repot itu sudah jadi aktivitas yang mudah.
Yap, mungkin kamu udah membersihkan rumah sendiri dan membuang sampah pada tempatnya, tapi sudahkah kamu memilah sampah sebelum akhirnya diangkut tukang sampah?
Nah, ini juga yang jadi kegelisahan aktris Adinia Wirasti saat menyadari bahwa sampah yang dikumpulkannya tidak hilang begitu saja saat sudah keluar dari rumah karena kenyataannya tempat pembuangan akhir (TPA) sudah sangat membukit.
Untuk itu, Adinia Wirasti memulai kegiatan memilah sampah di rumahnya itu pada 2017 dan ia juga mau menyafarkan lebih banyak orang dan menormalisasi kegiatan pilah sampah tersebut meski awalnya sulit.
"Bahwa hal-hal kayak gini (memilah sampah) harus jadi obrolan sehari-hari, saya mau menormalisasi itu. Saya sendiri sudah lima tahun membiasakan memilah sampah di rumah, cukup repot katena harus punya 5 bak wadah di dalam dan di luar rumah, tapi nggak apa-apa," katanya di talkshow Generasi Pilah Sampah persembahan Unilever pada Sabtu (18/2/2023) di Atrium Sarinah, Jakarta.
Nggak sendirian lho, Adinia Wirasti juga melakukan kegiatan pilah sampah bareng dengan grup di kompleknya.
"Kita ada grupnya di komplek dan kita membahas secara normal apa itu produk samping, saya cerita dulu masih memilah sampah dibedakan cuma dua jenis plastik, sekarang saya sudah memisahkan 5 jenis sampah," terangnya lagi.
Menurut Adinia Wirasti, kesadaran memilah sampah dengan grup akan membuat kita konsisten melakukan pah sampah.
"Selain sadar diri memang mencari temen untuk jadi support system kita, agar motivasi memilah sampah itu berlanjut. Kalo awal-awal stress, itu nggak apa-apa, memamg begitu adanya, terus mengedukasi diri bahwa kondisi sampah kita saat ini ya begini," ingatnya lagi.
Kini, Adinia Wirasti meyediakan 5 bak sampah berbeda di rumahnya di mana bak sampah pertama untuk non organik (untuk plastik), sampah organik (sisa makanan, daun kering), sampah kertas, sampah B3 (baterai, botol spray), dan juga tempat sampah residu.
"Yang kita lakukan saat ini memang efeknya gak bisa dirasakan sekarang. It's selfless, kalo kita memilah sampah di rumah, tapi yang kerasa adalah kita nggak ada bau aneh di rumah," katanya lagi.
Nah, nggak cuma memilah sampah, kebiasaan baik ini juga membuat Adinia Wirasti memastikan barang yang dibelinya adalah yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
"Saya pernah cari popcorn apa itu jas hujan yang terbuat dari 100 persen botol plastik bekas dan itu saya terharu," katanya lagi membagikan pengalaman saat di Bali.
"Saya berjanji ke diri sendiri nggak akan mau beli produk yang dari bahan plastik lagi. Tapi itu nggak kejadian, karena memang belum siap kita ke supermarket nggak semua udah siap isi ulang. Kita juga masih ribet kalo setiap belanja bawa semua kontainer yang berbeda," curhatnya. (*)