HAI-Online.com - Gitaris Ezra Simanjuntak sempat menceritakan kronologi ketika Pay Burman, Indra Q, serta Bongky dipecat dari Slank pada 1997 silam.
Doi akui saat itu ia lagi bareng Pay dan tahu jelas kronologi pemecatannya.
Lewat YouTube channel Batakvia Media, Ezra menjelaskan bahwa saat itu, dia, Pay dkk lagi di studio Jackson.
Saat itu, datang temannya yang juga kenal dekat sama Kaka (sekarang udah almarhum), ngabarin Pay kalo udah ada cover album Slank yang berjudul Lagi Sedih.
Waktu denger hal itu, Ezra dan Pay sontak bingung karena nggak dikasih tau soal itu.
Mereka taunya Bimbim sama Kaka emang lagi ngerjain proyek musik lain, tapi bukan Slank.
"Pay bingung, gue juga bingung, 'Lu salah liat kali', 'Nggak, itu Slank Lagi Sedih, tapi nggak ada lo, nggak ada anak-anak'," ucap Ezra.
"Jadi Slank waktu itu lagi break, masing-masing proyek sendiri. Kita taunya Bimbim dan Kaka lagi bikin proyek BK namanya (Bimbim Kaka), terpisah bukan Slank," tambahnya.
Baca Juga: Slank Sengaja Nyewa Hotel Mewah Cuma Buat Lagu ‘Malam Minggu Lagi’
Menurut sepengetahuan Ezra, yang ngisi proyek itu yakni anak-anak Potlot juga.
“Yang ngisi anak-anak Potlot juga, Penyot ngisi gitarnya, almarhum Teguh, Kidnap Katrina ngisi keyboard, Ivan Slank yang sekarang, dan Imanez ikut ngisi juga,” terangnya.
Ezra menjelaskan, saat itu mereka mengira emang mereka bikin karya buat proyek BK.
Lalu ketika temannya pertama kali lihat cover album Lagi Sedih, nggak ngomong apa apa dan langsung lapor Pay yang saat itu lagi bareng dia.
“Jadi waktu albumnya keluar, si Ipong [temannya] ngeliat, dia nggak bilang apa apa, akhirnya dia cabut. Akhirnya dia yang ngelapor ke Pay sebetulnya. Ada gua sama Pay di situ,” ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Pay langsung telpon Bongky dan Indra soal masalah album Lagi Sedih.
Setelah itu, Ezra, Pay, Bongky, Indra, Ipong dan satu temannya yang wartawan Jawapos (kebetulan lagi ada di situ) ngumpul ngomongin masalah tersebut.
Kemudian, mereka berenam memutuskan untuk samperin Potlot –basecampnya Slank saat itu– buat minta kejelasan soal masalah tersebut.
"Mau konfrontasi. Nggak bisa masuk, tumben-tumbennya pagarnya ditutup, dikunci. Anak-anak marah-marah lah. Jadi kita nongkrongnya di rumah almarhum Aryo di seberang jalan itu rame-rame," ujar Ezra.
Pas nongkrong tiba-tiba cuman Ezra yang dipanggil salah satu orang (harmonikanya Oppie Andaresta).
Setelah ketemu, gitaris tersebut dikasih surat yang dibilang orang itu dari Bimbim buat personel lain.
"Kenapa lo ngasih ke gue? dia bilang, 'Nggak berani gue ketemu anak-anak, lo aja deh kan lo yang paling deket, tolonglah'," ujarnya sambil mengingat kejadian itu.
Saat itu ia langsung ke kamar Pay, Bongki dan Indra, lalu mengabarkan soal surat dari Bimbim ia terima.
Menurutnya, saat itu surat tersebut pakai Bahasa Inggris bukan Bahasa Indonesia.
"Pas gue buka bahasa Inggrisnya ancur banget, gue juga bingung. Buat apa harus Bahasa Inggris kenapa nggak Bahasa Indonesia aja. Gue buka, oke Pay lo di pecat. Gue robek satu lagi, oke Bongky lo dipecat," tuturnya.
Ezra mengaku saat itu cuman Indra aja yang belum dapat surat pemecatan, ia menduga gara-gara studio punya Indra masih dipake Bimbim.
Merasa nggak terima dengan pemecatan tersebut, mereka langsung ke studio jam 2 pagi dan copot kabel HD komputernya.
Baca Juga: Pendapat Bijak Bunda Iffet Ketika Tau Slank Formasi 13 Pecah
Awalnya niat cuman ngerjain Bimbim doang karena masalah surat tersebut, tapi ketika drummer tersebut tau, maka surat pemecatan Indra pun langsung keluar.
Ezra Simanjuntak menyampaikan kalo mengeluarkan surat pemecatan tersebut sebenarnya nggak perlu dilakukan, ada cara yang lebih baik lagi.
Pada saat itu juga Pay, Bongky dan Indra resmi keluar dari Slank dan sudah nggak terlibat lagi dalam album Lagi Sedih.(*)