Aksi Perploncoan SMAN 6 Jakarta Kembali Terjadi, Polisi: Ini Tradisi

Kamis, 19 Januari 2023 | 11:43
tangkapan layar Instagram @merekamjakarta

Aksi perploncoan yang dilakukan alumni SMAN 6 Jakarta kepada adik tingkatnya.

HAI-Online.com - Belakangan ini beredar sebuah video yang menunjukkan aksi perploncoan yang dilakukan alumni SMAN 6 Jakarta terhadap adik tingkatnya.

Dalam video yang diunggah @merekamjakarta, terlihat aksi adu jotos antara dua orang, dan beberapa orang di belakangnya tiarap.

“ALUMNI SMA 6 JAKARTA PLONCO ANAK KELAS 12 SAMPAI ADU JOTOS DI ULUJAMI, POLISI SEBUT KEGIATAN TRADISI UNTUK DAPAT JAKET ANGKATAN,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut, Rabu (18/1/2023).

Diduga, sejumlah pelajar tersebut nggak cuman mengalami perploncoan oleh para alumninya, namun juga dianiaya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Dukung Siswa SMPN 1 Ciawi yang Dianggap Merusak Bangsa, Agnez Mo Titip Pesan ke Pihak Sekolah

Diketahui, aksi perploncoan tersebut terjadi di Jalan H Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan menyebut total ada 25 pelajar yang telibat dalam perploncoan tersebut.

Kini, 5 orang sudah diamankan, 2 di antaranya merupakan alumni yang melakukan perploncoan.

"Dua alumni terlibat, dia menyelenggarakan kegiatan tersebut," ujar Nazirwan.

Adapun, ia juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan siswa di SMAN 6 Jakarta.

"Dari keterangan mereka sendiri, iya (pelajar SMAN 6 Jakarta)," ujarnya.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, Nazirwan juga menyatakan bahwa aksi ini sudah dilakukan secara turun temurun.

"Setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan itu sifatnya tradisi.”

“Dari saksi yang sudah kita mintai keterangan, ini (perploncoan) sudah berlangsung dari tahun 2008," imbuhnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Kepala Sekolah SMAN 6 Jakarta, Suartono mengaku kaget aksi perploncoan ini terjadi kembali.

Baca Juga: Video Dua Siswa SMPN 1 Ciawi Nari Jive Dianggap Merusak Bangsa, Padahal Mereka Atlet

"Ini yang menjadi kita tergagap ya. Kaget lagi. Karena memang sudah tidak ada hal yang seperti ini. Kegiatan itu sudah tidak ada lagi dilakukan oleh anak anak alumni terhadap adiknya," ujar Suartono, dikutip dari Kompas.com.

Ia menyebut perploncoan ini sempat diantisipasi setelah sejumlah alumninya sepakat untuk menjaga nama baik SMAN 6 Jakarta, bahkan para siswa dianggap saudara oleh para alumninya.

"Karena anak anak alumni itu menganggap adiknya itu adalah saudara. Saya melihat secara umum di semua sekolah kan praktik seperti ini kan bisa saja terjadi, tetapi saya pastikan bahwa yang saya katakan tidak ada setelah saya diminta untuk membantu kepala sekolah," pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar