HAI-ONLINE.COM -Dilansir dari Sora News 24, SMA Prefektur Yamasaki, di Kota Shiso, Hyogo, telah membuat sejumlah revisi tentang aturan berpakaian siswanya selama beberapa tahun terakhir
Yang terbaru, mereka mengenalkan kulot sebagai seragam sekolah dalam rangka mengakomodasi perkembangan mengenai keberagaman gender.
Layaknya kebanyakan SMA di Jepang, sebelumnya Yamasaki secara tradisional mewajibkan murid cowok buat memakai celana panjang, dan rok untuk cewek sebagai bagian dari seragam mereka.
Menanggapi feedback dari para siswa, pada tahun 2020 akhirnya mereka merevisi kebijakannya tentang berpakaian.
Kebijakan tersebut memungkinkan semua siswa untuk bebas memilih pakai celana panjang ataupun rok.
Mereka juga dikasih kebebasan buat pakai dasi (yang biasanya dipakai cowok) atau pita (yang biasanya dipakai cewek).
Lebih dari itu, semenjak adanya pidato dari seorang transgenderShisho di sekolah musim panas lalu, sejumlah siswa jadi merasa nggak nyaman buat mengenakan celana panjang maupun rok.
Akhirnya, menanggapi hal tersebut, pihak sekolah akhirnya mengusulkan kulot sebagai alternatif.
Baca Juga: Diperpanjang Hingga Akhir Januari 2023, Berikut Cara Aktivasi Rekening PIP Siswa SD sampai SMA
Masih dilansir dari Sora News 24, sebuah survei opini menemukan kalau 70% siswa dari SMA Yamasaki mendukung tentang opsi tersebut, walaupun diantaranya nggak punya rencana buat pakai kulot ke sekolah.
Dengan dukungan yang begitu banyak, yakni hampir dari semua siswa, terlepas dari identitas gendernya, mereka akhirnya diizinkan mengenakan kulot mulai dari awal tahun akademik 2023, yang jatuh pada musim semi ini.
Di saat yang bersamaan, SMA Yamasaki juga bakal memperkenalkan blazer seragam terbaru dengan kancing yang dapat diatur di sisi kiri atau kanan jaket, sehingga siswa bisa berpakaian dengan cara yang menurut mereka paling sesuai sama identitas mereka.
Gimana nih menurut lo? Keren nggak?