Semua Orang Bisa Jadi Scientist, BRIN Gagas Sekolah Berbasis Riset dan Inovasi

Minggu, 15 Januari 2023 | 09:00

Laboratorium SMAN 8 Tangsel

HAI-Online.com- Yap, Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggagas program sekolah atau madrasah berbasis riset dan inovasi.
Program ini diharapkan bakal dapat mengembangkan potensi siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan kultur riset di satuan pendidikan.
Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Trina Fizzanty bilang, secara personal, siswa Indonesia itu mempunyai potensi besar di bidang saintek. Hal ini tergambar dari berbagai penghargaan yang diraih di tingkat internasional.
Potensi itu perlu dikembangkan agar lebih menyeluruh sehingga meningkatkan mutu pendidikan bangsa.
Fokus program ini mendorong siswa berpikir kritis dan menghasilkan karya ilmiah dari riset-riset di sekolah atau madrasah.
"Kalo kita bisa mendorong generasi muda mengembangkan kemampuan dalam hal riset dan inovasi, ini akan memberikan angin segar bagi perkembangan iptek di Indonesia,” ujarnya dalam diskusi ”Sekolah/Madrasah Berbasis Riset dan Inovasi” yang digelar Jumat (13/1/2023) lalu di Jakarta.
Pengimplementasian program ini akanmenghasilkan karya ilmiah siswa, sekolah melalui siswa, guru, dan pengawasnya diharapkan lebih inovatif, termasuk dalam metode pembelajaran. Hal ini sebagai salah satu upaya membangun ekosistem riset untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan siswa.
Siswa diajak untuk lebih peduli terhadap isu-isu di sekitarnya. Dalam isu lingkungan, misalnya, siswa diharapkan mempunyai kesadaran tentang peningkatan konsentrasi karbon dioksida dan perubahan iklim.
"Karena masalah lingkungan akan memengaruhi masa depan. Tentunya generasi muda melalui sekolah didorong membangun kesadaran mengenai hal itu,” ujarnya lagi.
Trina juga menuturkan, berdasarkan laporan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada 2022, kesadaran pelajar Indonesia pada lingkungan belum cukup baik.
Untuk itu sangat penting mendorong mereka agar peduli tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.
Tumbuhnya budaya ilmiah di satuan pendidikan berpeluang menghadirkan solusi bagi sejumlah masalah. Oleh karena itu, program sekolah atau madrasah berbasis riset dan inovasi (Sembari) bisa berkolaborasi dengan berbagai pusat riset.
"Kami berharap program ini bisa menjadientry point(titik masuk) untuk menggerakkan berkembangnya sekolah atau madrasah berbasis riset. Bagaimana kualifikasi para pendidik juga akan meningkat,” jelasnya.
Prinsip dasar pengembangan program Sembari menggunakan beberapa pendekatan. Salah satunya inovasi terbuka sehingga program masih memungkinkan untuk terus dikembangkan.
Selain itu, pendekatan kolaborasi yang tidak hanya antara BRIN dan sekolah, tetapi juga pihak lain, seperti perguruan tinggi, dinas pendidikan, dan swasta.
"erakhir, ada pendekatan outcome (hasil). Kita bicara dampak dari konsep Sembari untuk memperkuat terobosan inovasi sosial di bidang pendidikan sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman,” katanya.
DijelSkannya juga, program Sembari akan diterapkan dengan konsep proyek percontohan di sejumlah sekolah dan madrasah. Satuan pendidikan dapat mengajukan pendampingan kepada BRIN untuk memberikan panduan pengembangan program tersebut.
"Siapa pun bisa menjadiscientist. Guru dan siswa dapat melakukan itu sehingga berkontribusi untuk perbaikan sekolah atau madrasah. Pada akhirnya, ini akan memunculkan demokratisasi dalam pendidikan,” jelasnya lagi. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya