Ini Dia 7 Album Keren yang Bakal Berusia 10 Tahun di 2023. Ada Bring Me the Horizon dan Arctic Monkeys!

Senin, 09 Januari 2023 | 18:05
-

Album-album 2013

HAI-ONLINE.COM - 2013 itu bisa dibilang sebagai tahun yang cukup impresif dalam perkembangan pop culture.

Internet dan meme culture mulai ngedominasi kalangan anak muda, yang dibuktiin dengan adanya trend video “Harlem Shake” dan meme gambar Doge yang ramai banget di platform media sosial saat itu.

Ngomongin soal perkembangan musiknya, kalau dilihat lebih jauh lagi, sejak tahun 2000-an emang udah banyak banget perkembangan yang terjadi dan bisa kita rasain sampai saat ini.

Contohnya di tahun 2000-an mulai muncul beberapa genre kayak bubblegum pop, bangkitnya nü metal, dan mendinginnya pop punk di pertengahan tahun 2000-an.

Lanjut ke tahun 2010-an, muncul segelintir bintang baru yang ngerilis album dalam diskografi mereka yang akhirnya ngeluncurin era besar dalam musik indie, rock, dan pop.

Nah, menginjak tahun 2023, ternyata banyak banget loh album alternative yang yang bakal genap berusia 10 tahun.

Mengutip dari Alternative Press, ini dia 7 album alternative yang yang bakal berusia 10 tahun di 2023.

Bring Me the Horizon - Sempiternal (dirilis pada 1 April 2013)

Bring Me the Horizon

Cover album Sempiternal oleh Bring Me the Horizon -

Album yang berisi 13 track lagu dengan total durasi 53 menit 45 detik ini merupakan album studio keempat dari grup musik rock asal Inggris yang biasa disingkat BMTH itu.

Mundur perlahan ke metal roots mereka, album There Is a Hell Believe Me I've Seen It yang dirilis tahun 2010 lalu, ternyata ngasih peluang buat nge-influence pendengar di luar heavy music.

Adanya penambahan personil baru saat itu yakni Jordan Fish dengan keyboardnya, Sempiternal menciptakan perpaduan yang indah antara choruses and chugging, riffed-up verses yang cukup enak buat pendengar non-metal, dan juga tetap ngasih penghormatan buat heavier audiences mereka.

Album ini bisa dibilang sebagai sebuah album yang ngeluncurin mereka ke kesuksesan global dan ngebalikin nama mereka ke tangga lagu.

Paramore - Paramore (dirilis pada 5 April 2013)

Paramore

Cover album self-titled Paramore oleh Paramore

Rilisan self-titled Paramore yang juga adalah album studio keempat dari band rock asal Amerika itu mungkin bisa dibilang sebagai salah satu album yang underrated dan lumayan terabaikan dalam diskografi mereka,

Alternative Press bilang kalau sebenarnya album ini kayak permata yang diremehin di dalam katalog yang hampir sempurna.

Album yang isinya 17 track lagu ini bisa dibilang menjadi pendahulu untuk hit mereka di tahun 2017 dalam album musik After Laughter, yang nyeimbangin nihilism dengan track yang lincah.

Arctic Monkeys – AM (dirilis pada 9 September 2013)

Wikimedia

Cover album AM oleh Arctic Monkeys

Rasanya nggak mungkin kalau ngomongin musik di awal tahun 2010-an tanpa nge-mention tentang AM.

Album yang terdiri dari 12 track lagu ini diproduksi oleh James Ford dan co-produser Ross Orton di Sage dan Sound Recording di Los Angeles dan studio Rancho De La Luna di Joshua Tree, California, yang akhirnya dirilis lewat label Domino.

AM sendiri adalah rilisan album studio kelima dari grup band rock indie asal Inggris tersebut.

FYI, Arctic Monkeys sendiri udah ngumumin jadwal tur Asia untuk tahun 2023 di desember lalu (09/12/13).

Dalam jadwal konser tersebut, Indonesia bakal menjadi destinasi terakhir pada 18 Maret 2023 dari tur band asal Inggris itu.

Baca Juga: Bocoran Setlist Konser Arctic Monkeys di Jakarta Buat Lo yang Udah Pada Beli Tiket

The 1975 - The 1975 (dirilis pada 2 September 2013)

The 1975

Cover album self-titled The 1975 oleh The 1975

Mengutip dari Alternative Press, kalau lo bisa ngeringkas tahun 2013 dan 2014 dalam satu album untuk penggemar indie dan alternatif, itu bakal jadi sebuah rilisan dari album self-titled The 1975.

Album ini sendiri dirilis melalui Dirty Hit dan Polydor, serta direkam dengan produser rekaman Mike Crossey.

Grup music rock alternatif yang berbasis di Manchester ini ngerilis 16 track lagu dengan durasi 50 menit lebih 50 detik dalam album self-titled nya itu.

Hingga saat ini setelah 10 tahun berlalu, lagu-lagu dari album The 1975 ini masih eksis dan malah menjadi sebuah trend khususnya di platform Tiktok.

Sky Ferreira - Night Time, My Time (dirilis pada 29 Oktober 2013)

Sky Ferreira

Cover album Night Time, My Time oleh Sky Ferreira

Night Time, My Time adalah album studio debut penyanyi Amerika Sky Ferreira yang dirilis pada 2013 lalu oleh Capitol Records.

Fun fact, album ini awalnya bakal dirilis pada tahun 2011, ngikutin single "17", "One", dan "Obsession".

Tapi, waktu itu Ferreira dan team ngalamin kegagalan komersial dan nyebabin labelnya berulang kali menunda album tersebut.

Secara musikal, ini adalah album rock indie dan synth-pop yang ngeeksplorasi musik pop 1980-an, grunge 1990-an, dan berbagai gaya rock.

Sementara mengenai liriknya, album yang covernya diambil oleh sutradara film Gaspar Noé ini menyampaikan tema-tema kayak kegagalan, cinta, dan kemarahan.

Letlive - The Blackest Beautiful (dirilis pada 9 Juli 2013)

Letlive

Cover album The Blackest Beautiful oleh Letlive

Untuk tahun 2013, The Blackest Beautiful milik Letlive adalah salah satu karya yang bisa dibilang rare dan menonjol, sehingga ngebutuhin waktu yang cukup lama buat bertemu dengan katakanlah ‘flowers and praises’ dari album mereka.

Meskipun cuma satu dekade yang lalu, budaya pop awal tahun 2010 ngeperjuangin inklusivitas dan keragaman dalam hal musik rock dan heavy.

Dari track pertama yakni "Banshee (Ghost Fame)" hingga "White America's Beautiful Black Market", berisi pandangan yang mentah tentang pengalaman Black man di Amerika, yang mana pada saat itu sebagian besar band rock dan metal besar menampilkan pria kulit putih.

Lorde - Pure Heroine (dirilis pada 27 September 2013)

Lorde

Cover album Pure Heroine oleh Lorde

Album milik penyanyi asal Selandia Baru ini dirilis oleh Universal, Lava, dan Republic Records dengan bantuan Joel Little dari A&R Scott Maclachlan.

Pure Heroine dideskripsiin sebagai album electronica, dream pop, dan electropop dengan produksi minimalis, deep bass, dan beats yang terprogram.

Female singer yang pertama kali debut pada usia 16 tahun itu mendapatkan Penghargaan Grammy Tahunan ke-56 untuk nominasi Best Pop Vocal Album.

Secara keseluruhan, album ini membahas tema youth dan ngekritik mainstream culture, ngeeksplorasi materialisme, dan status sosial.

Pure Heroine itu sendiri dikenal karena pengaruhnya terhadap musik pop modern.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya