HAI-ONLINE.COM - September 2022, Bank Dunia (World Bank) mengumumkan adanya risiko resesi global pada tahun 2023 yang dipicu oleh kenaikan suku bunga bank sentral seluruh dunia secara bersamaan sebagai respons terhadap inflasi.
Menyikapi hal ini, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) Universitas Pelita Harapan (UPH) menyusun sebuah karya tulis Ilmiah berjudul “Balance of Power: Dampak Geopolitik Terhadap Kekelaman Ekonomi 2023”.
Dalam karya tulisnya, Gloria Miracle Melody Imanuel dan Hanna Angel Roring, mahasiswa jurusan HI UPH angkatan 2021 membuat analisis terhadap situasi geopolitik dunia berdasarkan teori Neoliberalisme dan korelasinya terhadap kondisi resesi ekonomi 2023.
Ketertarikan mereka terhadap situasi riil yang terjadi di dunia hubungan internasional ini berbuah manis.
Mereka berhasil mendapatkan juara 3 dalam kompetisi Paper Presentation (PP) pada agenda rutin tahunan Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) pada tanggal 14 hingga 18 November di Universitas Udayana, Bali.
“Isu resesi ekonomi 2023 yang banyak diberitakan membuat kebanyakan masyarakat Indonesia mengalami ketakutan. Hal ini yang mendasari kami untuk meneliti lebih lanjut dengan cara menganalisis keterkaitan antara opini para ahli mengenai resesi tahun 2023 dan krisis-krisis sebelumnya (seperti Asian Financial Crisis, The Great Recession dan lainnya) dan menghubungkan dengan kondisi ekonomi saat ini berlandaskan teori Neoliberalisme, Balance of Power atau Keseimbangan Kekuasaan merupakan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan dan kekuasaan agar mencegah salah satu negara menjadi paling kuat (dominan) bagi negara lain,” kata Gloria.
Dalam karya tulisan ilmiahnya, inflasi global tahun 2022 diprediksi akan meningkat hingga 8,8% dan 6,5% pada 2023. Berkaitan dengan ini, International Monetary Fund (IMF) melihat tiga peristiwa besar yang menghambat pertumbuhan ekonomi saat ini, yaitu invasi Rusia ke Ukraina, krisis biaya hidup, dan perlambatan ekonomi Tiongkok.
Lebih lanjut, Hanna menjelaskan bahwa mereka berhasil menganalisis dan menyimpulkan bahwa resesi 2023 diprediksikan tidak akan separah resesi yang terjadi sebelumnya.
Hal ini diperkuat melalui analisis tentang krisis serupa yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bikin Workshop untuk Pelajar SMA/SMK, UI Perkenalkan Mata Kuliah Pembuatan Komik
“Terdapat pola sederhana yang dapat diamati dari resesi tahun sebelumnya, yaitu adanya hiperinflasi. Faktor lainnya adalah adanya pemberontakan dan ketegangan geopolitik yang berkontribusi pada kondisi saat ini, sehingga masalah bercampur aduk menjadi satu dan sulit untuk dipisahkan. Kesimpulannya, setiap negara pada akhirnya akan menemukan cara mereka sendiri untuk bertahan hidup dengan menyeimbangkan satu sama lain, baik melalui perdagangan ataupun peluang lain (kesehatan, politik, ekonomi),” jelas Hanna.
Gloria dan Hanna mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa dan tidak mungkin tercapai tanpa kerja sama tim dan dukungan dari para dosen dan sesama mahasiswa UPH.
Agenda rutin tahunan PNMHII ke-34 ini mengusung tema “Navigating the Complexity of Present-Day Geopolitics” dan diikuti oleh 67 universitas di seluruh Indonesia yang memiliki Prodi HI.
Firman Daud Lenjau Lung, S.Sos., M.Sc selaku Ketua Prodi HI UPH turut bangga atas prestasi yang dicapai Gloria dan Hanna.
“Prodi HI UPH sangat bangga dengan pencapaian Gloria dan Hanna. Kami menyaksikan sejak awal bagaimana mereka telah bekerja keras menyusun karya ilmiah hingga akhirnya berhasil mendapatkan juara 3. Saya yakin prestasi ini tidak hanya menjadi berkat bagi UPH, namun juga memberi semangat untuk Gloria dan Hanna agar terus mengembangkan kualitas diri,” jelas Firman.
Bagi Gloria dan Hanna, kegiatan ini merupakan wadah bagi mereka untuk menjalin relasi dan bertukar pikiran dengan komunitas mahasiswa se-Indonesia.
Mereka berharap agar dapat terus meningkatkan kemampuan dan berkontribusi lebih besar bagi Indonesia.