Mirip Covid-19, TBC Menular Diam-Diam Lewat Droplet

Jumat, 06 Januari 2023 | 09:03
Khsa

Meski teknis penularannya mirip Covid-19, namun reaksi TBC baru dirasakan sakitnya pas setahun kemudian.

HAI-Online.com- Tertular TBC sekarang, sakitnya baru dirasakan setahun kemudian.
Yap, berbeda dengan Covid-19 yang jika tertular pada hari ini, besoknya kamu sudah merasakan gejalanya. Nah, penyakit Tuberculosis (TBC) sedikit berbeda, masuknya diam-diam, namun gejalanya baru timbul belakangan.
Meski teknis penularannya mirip Covid-19 yaitu lewat droplet atau percikan air liur pembawa, namun reaksi ketularan TBC baru dirasakan sakitnya pas setahun kemudian.
"Biasanya (TBC) ditularkan melalui dropletatau percik renik, percikan ludah yang ukurannya sangat kecil kira-kira di bawah lima mikron. Ukuran yang sangat kecil itu membuat mudah masuk ke dalam paru-paru kita dari saluran napas langsung masuk ke dalam organ paru kita," jelasDokter spesialis anak Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita Jakarta Dimas Dwi Saputro,dalam diskusi virtual Radio Kemenkes pada Kamis (5/1/2023).
Ia menjelaskan, di droplet pembawa TBC biasanya terdapatbakteriMycobacterium tuberculosisyang umumnya menyerang paru-paru. Meski begitu, TBC juga dikatakan dapat berdampak ke bagian tubuh lainnya.
Bakteri penyebab TBC yang dapat tersalurkan lewatdropletitu juga mudah menyebar melalui udara mengingat ukurannya yang kecil. Penularannya serupa dengan cara penularan Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
"Bedanya, kalau Covid-19 tertularnya sekarang sakitnya besok. Tapi, kalau TBC ketularannya sekarang, sakitnya bisa dua atau empat pekan lagi, bahkan sampai satu tahun," kata Dimas.

Hal itu bisa terjadi karena bakteri yang menyebabkan TBC menginfeksi tubuh secara senyap atau perlahan.

Terkait penularan terhadap anak, dia mengatakan potensi terjadi tidak hanya melalui kontak dekat seperti mencium bayi. Tapi, bisa terjadi ketika berada di dekat seseorang yang menderita TBC. So, lebih berhati-hati San jaga keberihan ya, guys! (*)

Tag

Editor : Al Sobry