Raih Gelar Doktor di Usia Muda dan Masuk Deretan Ilmuwan Potensial, Nuraziz Handika Sering Ngomong ke Diri Sendiri, Begini...

Kamis, 29 Desember 2022 | 12:20

Raih Gelar Doktor di Usia Muda dan Masuk Deretan Ilmuwan Potensial, Nuraziz Handika: Gagal Itu Nggak Masalah...

HAI-Online.com-Nuraziz Handika baru saja terpilih menjadi salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam Kongres Ilmuwan Muda Indonesia 2022 (KIMI).
Sehari-harinya, pria berusia 30an awal itu menjalani aktivitasnya sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Bergelut di Program Studi Teknik Sipil FTUI, ia ahli di bidang rekayasa struktural, terutama dalam percobaan dan pemodelan mekanika rekahan suatu struktur dan material.
Baca Juga: Gaya Belajar Orang Beda-beda, Aplikasi Ajarin Buatan Mahasiswa ITS Punya Banyak Caranya!
Cukup sibuk, memang begitu keadan Aziz saat ini. Namun siapa sangka pria ini punya prinsip "menghadapi kegagalan" dengan santuy, dan ia sering bicara ke diri sendiri bahwa:
"Gagal itu tidak masalah, Ziz. Yang tidak boleh itu gagal berulang di hal yang sama," katanya seperti dikutip dari European Higher Education Fair, Rabu (28/12/2022).
Menurutnya, gagal boleh saja terjadi tapi jangan sampai dua atau tiga kali. Itu berarti kita tidak memetik pelajaran di balik masalah tersebut.Karena itulah, Aziz kini pandaimenyiasati waktunya sehingga bisa meraih prestasi gemilang.
Dalam keterangan resmi UI, Rabu (28/12) kemarin Aziz baru saja menerimagelar Doktor (S3) yang diraihnya dari Institut National des Sciences Appliquées (INSA) de Toulouse, Prancis.

Ilmuwan muda Nuraziz Handika: Gagal Itu Nggak Masalah...

Dia juga tergabung dalam Komisi Keamanan Jembatan dan Terowonan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR, yakni kumpulan para ahli jembatan dari berbagai unsur yang bertugas melakukan evaluasi keamanan jembatan dan terowongan agar memenuhi standar yang berlaku.
Baca Juga: Baru Dua Pekan Tayang, The Big 4 Masuk Top 10 Global Netflix Non-English
Keterlibatan Aziz dalam KIMI bermula dari terpilihnya sebagai alah seorang ilmuwan yang berhasil lolos dalam seleksi Science Leadership Collaborative (SLC), yaitu program pengembangan kapasitas kepemimpinan peneliti besutan The Conversation Indonesia.Aziz kini punya nama depan Dr dan hisa dipanggil Doktor muda
Prestasi ini membuat Aziz diperhitungkan sebagai salah satu ilmuwan potensial Indonesia.
Selanjutnya, dia diundang menghadiri kongres tersebut bersama 18 peserta SLC lainnya. Dalam kongres itu, para ilmuwan muda yang hadir mendiskusikan beberapa topik berdasarkan kluster risetnya masing-masing.
Aziz bakal segera bergabung dengan ilmuwan-ilmuwan muda dari kluster Material dan Sains Komputasi.
Penelitian yang telah dilakukannya adalah properti mekanis dan keruntuhan dari bahan alternatif, seperti agregat berbahan cangkang kelapa sawit, agregat daur ulang, dan by-product lain dari industri untuk bahan alternatif di bidang konstruksi.
Dalam kongres yang mengusung tema "Memperkuat Arsitektur Sains Masa Depan Oleh Ilmuwan Muda Indonesia" hadir pula ilmuwan-ilmuwan ternama Indonesia seperti Prof. Satryo Brodjonegoro, Prof. Sangkot Marzuki, dan Dr. Ilham Habibie.
Akademi Ilmuwan Muda Indonesia selaku penyelenggara menyambut para ilmuwan muda dari berbagai bidang studi, institusi, dan daerah akhir pekan ini.
"Sebagai salah satu peserta SLC, pelatihan yang diorganisasikan oleh The Conversation Indonesia, saya mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi pada KIMI 3-4 Desember 2022," ujar Aziz.
Dekan FTUI, Prof. Heri Hermansyah mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Aziz. Ke depannya, harus bisa mencari solusi dan menjawab begitu banyak permasalahan bangsa.
Baca Juga: Harumkan Nama Indonesia, Tim Pelajar SMP IPEKA Menang Kejuaraan Akademik Dunia di Amerika
Untuk menjawab hal itu, tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak, tapi perlu kolaborasi dari berbagai pihak.Mulai dari peneliti dan dosen di perguruan tinggi, sektor industri, pemerintah, NGO, dan masih banyak lagi.
"Semoga Aziz, melalui keterlibatannya di SLC mampu menjembatani inovasi yang ada di FTUI dan kebutuhan dunia industri dan masyarakat ke depannya," tukas dia. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya