Ujung Bumi Telah Ditemukan Ilmuwan, Di mana kah Tepatnya dan Apa Fungsinya?

Rabu, 21 Desember 2022 | 07:46
Ried Risman/Natgeo

Ujung Bumi Telah Ditemukan Ilmuwan, Di mana kah Tepatnya dan Apa Fungsinya?

HAI-Online.com- Istilah 'kan kukejar kau sampai ke ujung dunia' ternyata benar adanya. Pertanyaan 'dimanakah ujung bumi berada?' pun terjawab.

Rupanya letak di mana ujung dunia itu bukam di daratan atau di lautan, melainkan di langit.
Yap, ujung dunia dan antariksa telah terdeteksi sejak berpuluh tahun lamanya oleh para ahli. Batasan itu ternyata disebut sebagai Garis Karman.
Baca Juga: Demi Masa Depan Bumi, Operasional Bisnis Tak Boleh Abaikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Garis Karman diketahui dinamai oleh penemu Theodore von Karman, seorang fisikawan keturunan Amerika-Hungaria pada 1957. Dia merupakan orang pertama yang mencoba mendefinisikan batas antara bumi dengan antariksa.
Garis Karman tersebut bertujuan bukan cuma untuk batas pesawat terbang, namun juga untuk ilmuwan dan insinyur lain membatasi ujung mana batas antara bumi dan langit. Ini bermanfaat bagi ilmuwan yang tengah meneliti bumi lewat pesawat antariksa dan satelit yang mengorbit bumi.
"Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali," jelas Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science pada pekan lalu (18/12/2022).
Bossert menjelaskan ada berbagai faktor yang menentukan berapa banyak hambatan udara. Ini seperti ukuran dan bentuk satelit.
Dengan adanya ujung bumi, ilmuwan dapat meletakkan satelit dengan pas sehingga mereka punya kemampuan saat mengorbit Bumi tanpa jatuh.
Biasanya satelit yang berada di orbit rendah Bumi, memiliki klasifikasi terbang dengan tinggi kurang dari 1.000 km namun kadang juga sekitar 160 km di atas permukaan Bumi.
Satelit yang berada di orbit rendah itu, Bossert bilang bakal jatuh dalam beberapa tahun. Dia menjelaskan itu karena "ada tarikan dari atmosfer atas Bumi secara bertahap memperlambat kecepatan orbit".

Karman Line

Penjelasan lainnya datang dari Asisten Profesor Ilmu Atmosfer University of California, Matthew Igel. Menurut Dia garis itu me jadi penting sehingga perlu perkiraan jarak yang pas. Matthew telah mendefinisikan jaraknya adalah 100 kilometer di atas bumi. Namun, bukan tidak mungkin ada yang mengorbit di bawah garis tersebut.
Baca Juga: Eiger Adventure Gelar Pameran Keberlanjutan “Untuk Bumi, Untuk Nanti
"Ada kemungkinan sesuatu mengorbit Bumi pada ketinggian di bawah garis Karman, tetapi akan membutuhkan kecepatan orbit yang sangat tinggi yang akan sulit dipertahankan karena gesekan. Tapi tidak ada yang melarangnya," jelas Igel.
"Di sanalah letak perasaan yang harus dimiliki seseorang untuk garis Karman: Ini merupakan ambang batas imajiner namun praktis antara perjalanan udara dan perjalanan antariksa," lanjut Igel. (*)

Tag

Editor : Al Sobry