Slank Pernah Ngebajak Albumnya Sendiri, Terungkap Alasan dan Pesan Moral di sini...

Selasa, 20 Desember 2022 | 12:05
YouTube Slank Suka2

Slank launching album di Potlot yang menceritakan Slank adalah pembajak yang ditangkap polisi lalu dihukum mati.

HAI-Online.com - Bimbim dan Kaka mengungkapkan, Slank sempat ngebajak album mereka sendiri lantaran mereka geram dengan fenomena pembajakan lagu yang saat itu terjadi awal tahun 2000-an.

“Saking sebelnya sama era itu, bajakan gila banget kan. Mungkin kita cuman cetak 10.000, dia bisa nyetak ratusan ribu. Kita cetak ratusan ribu, bajakannya bisa 1 juta copy. Jadi gara-gara itu, akhirnya punya ide, bikin Bajakan,” ujar Bimbim dalam YouTube Slank Suka2x.

“Membajak diri sendiri,” timpal Kaka.

Album Bajakan ini juga merupakan album live kompilasi ketiga milik Slank, dan mereka sebut ngebajak ini dilakukan dengan izin.

“Akhirnya ngebajak tapi izin. Kayak di situ [album] ada kolaborasi Rhoma Irama, itu kita capture lagunya buat Bajakan,” ujar Bimbim.

“Izin ke tv, izin ke Rhoma Irama,” imbuh Kaka.

Baca Juga: Ngajarin Kaka Slank Nyanyi, Ahmad Dhani dan Ari Lasso Sebut Part Ini yang Paling Menjebak di Lagu ‘Pangeran Cinta’

Menurut Bimbim, albumnya disebut Bajakan karena mereka nggak mempersiapkan khusus lagu-lagu ini untuk dijadikan kompilasi di album.

“Tapi bener-bener kenapa kita bilang bajakan, karena kita nggak mempersiapkan ‘wah ini kita mau live di stasiun tv ini, ayo kita rekam yg bagus terus kita edarin’ nah itu enggak,” terangnya.

Ia menambahkan, “Justru setelah udah jadi, dari hasil tv, hasil radio, itu yang kita olah. kita mix ulang tambah-tambahin efek, mastering ulang,” imbuhnya.

Identik dengan setiap albumnya punya quotes tertentu, sang vokalis cerita, quotes dari album ini yakni meledek orang yang suka ngebajak lagu.

“Quotes nya adalah album Slank dilecehkan, diremehkan, disukai, dibeli, dan akhirnya Slank dibajak.Slank berjuang, menang, menangis, muak, dan akhirnya membajak,” ungkapnya.

Adapun pesan moral yang mereka ingin sampaikan yakni membajak merupakan sebuah kejahatan.

“Tapi kita nih nyindirnya adalah ‘Oh, ini kita membajaknya diri sendiri, kalo lo ngebajaknya punya orang lain, itu namanya maling,’ kata Kaka Slank.

Konsep bajak-membajak ini juga dipilih sebagai gimmick menyampaikan pesan tentang kasus pembajakan yang sering terjadi.

Mereka mengemas gimmick tersebut ketika launching di Potlot, dengan mengusung tema penjara dan menggunakan pakaian tahanan.

“Sebenernya gimmick itu kita buat karna kita muak kan. Itu memang saat itu lagi booming-booming-nya pembajakan itu benar-benar mematikan penjualan seorang artis gitu lho,” kata Kaka.

Bimbim juga sempat membuat sumpah anti pembajak yang direkam di atas panggung yang lalu diikuti ribuan Slanker.

Sumpah tersebut diucapkan lantang Bimbim, lalau diikuti ribuan Slanker.

Lewat sumpah tersebut, drummer Slank ini ingin menggambarkan bahwa membajak tuh sesuatu yang memalukan, membeli bajakan itu sesuatu yang nggak respect.

Lewat album Bajakan ini, “lumayan jadi gerakan, paling nggak bikin penggemar Slank buat beli yang asli,” pungkasnya sang drummer. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya