HAI-ONLINE.COM –Ahmad Dhani emang lagi aktif-aktifnya melakukan aransemen ulang pada lagu-lagu lawasnya, di mana hal itu juga menuai komentar dari pendengar yang bikin pentolan Dewa 19 itu menilai selera musik orang Indonesia saat ini menurun.
Setahun yang lalu, Pamungkas sempat membawakan aransemen ulang darilagu Dewa 19 ‘Cintakan Membawamu Kembali’, di manasaat itu diketahui banyak pendengar Dewa 19 yang bilang kalo lagu yang dibawain solois muda asal Jakarta itu merusak imajinasi waktu dinyanyiin sama Ari Lasso.
Sampai-sampai juga ada yang bilang kalo di project itu terjadi penurunan kualitas dari seorang Ahmad Dhani.
Baca Juga: Sudut Pandang Plagiarisme, Ahmad Dhani: Nggak Segampang yang Orang Pikir... !
Dalam wawancaranya di channel YouTube Eventori. id, Dhani pun menanggapi kicauan para pendengarnya yang disampaikan oleh host Kiki Ucup.
“Kalo menurut gue ya aransemennya bagusan yang sama Pamungkas lah. Yang sama Ari Lasso itu kemarin apaan, nggak ada apa-apanya, wong nggak ada aransemennya, nggak ada apa-apa di situ,” papar Dhani.
Ya setuju sih, karena di ‘Cintakan Membawamu Kembali’ versi Ari Lasso itu memang cuma ada piano doang.
Bahkan bagi Dhani sendiri, lagu rilisan 1995 itu adalah lagu yang miskin aransemen.
Nah, justru di kesempatan kolaborasi bareng Pamungkas itu ia bikin jadi kaya akan aransemen.
“Aku juga bikin sama Virzha trusbarengDanilla, itu kaya akan aransemen itu, kaya akan nada. Jadi kalo di bilang aransemennya kaleng-kaleng, ya itu yang ngomong yang kaleng-kaleng. Karena nggak paham,” pungkas Dhani dengan santainya.
Karena baginya justru yang bareng Ari Lasso itu yang bener-bener seadanya aja.
Jadi, untuk yang bilang kalo di kolaborasi Dewa 19 bareng Pamungkas kualitas Dhani menurun, baginya, “Yang bener itu penurunan kualitas orang Indonesia. Asumsi gue ya, dengan rupiah melemah, berarti kualitas orang Indonesia melemah, dengan ekonomi nggak meroket ke atas bahkan ke bawah, berarti orang rata-rata turun semuanya, termasuk seleranya. Sehingga mereka nggak layak untuk menilai karya gue.”
Tapi walau mengemukakan komentar agak pedes kayak gitu, Dhani juga menyadari, faktor paling ketara mungkin yang ngomong begitu tentang karyanya masih nyangkut sama nostalgianya aja.
“Yang ngomong kayak gitu orang-orang lama pasti, bukan orang-orang baru,” tutupnya.
(*)