Peduli Kesehatan Mental Gen-Z dan Millenials, Akar x Traveloka Bikin Program "Rehat"

Selasa, 29 November 2022 | 07:45

Rehat yuk healing dulu

HAI-Online.com- Tahukah kamu, 20 persen dari total penduduk Indonesia mengalami potensi masalah kesehatan mental lho.
Menurut catatan Kemenkes pada 2021, hal itu bisa terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan isu penting kesehatan mental, terutama lagi di kalangan anak muda.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menjelaskan, separuh dari gangguan mental bermula di usia 14, namun banyak kasus yang terjadi tidak terdeteksi dan tanpa tindakan. Berbagai faktor ditengarai sebagai pemicu masalah keseimbangan kesehatan mental anak muda ini; di antaranya tekanan dalam pekerjaan/tugas, masalah keluarga, pendidikan, dan juga kehidupan sosial.
WHO juga mencatat pada 2019 sebanyak hampir satu miliar penduduk dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Angka ini meningkat secara signifikan pada masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ini 3 Tips Bikin Konten Unik, Seru dan Instan Selama Liburan Pakai Galaxy Z Flip 4 5G!
Nah, di Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun masa pandemi (2021) menemukan juga, bahwa mayoritas remaja dan dewasa muda berusia 16 -24 tahun memasuki periode kritis kesehatan mental.
Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan bahwa hampir 96 persen remaja dan dewasa muda mengalami gejala kecemasan (anxiety) dan 88 persen di antaranya mengalami gejala depresi.
Nggak mau hal ini berlanjut lebih parah lagi, Traveloka turut berkontribusi aktif memberikan dukungan dansolusi dalam meningkatkan awareness di kesehatan mental anak muda.
Traveloka, lebih dari sekadar platform perjalanan, aktif berinisiatif untuk bekerja sama dengan organisasi nirlaba dalam mendukung tercapainya kesehatan mental yang lebih baik di kalangan generasi muda.
Traveloka bekerja sama dengan AKAR (Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia), yaitu organisasi yang memiliki fokus perhatian pada kesehatan remaja usia 10-24 tahun, untuk membuat program "rehat" demi meningkatkan dan membantu generasi muda membangun ketahanan mental dan mengatasi tantangan dunia.
"Diperlukan upaya dari kita sebagai individu sekaligus bagian dari suatu komunitas sosial untuk memperdalam nilai dan komitmen terhadap kesehatan mental. Kami yakin, peran kolaboratif Traveloka bersama AKAR akan memperkuat edukasi mengenai pentingnya kesadaran untuk menjaga kesehatan mental, serta memberikan dukungan berbasis komunitas melalui jaringan layanan dan teknologi yang dapat diakses, terjangkau, dan berkualitas,” kata Shirley Lesmana, selaku Chief Marketing Officer Traveloka, mengumumkan kerjasama dengan Akar, pada pekan lalu.
Disebutkan Shirler, mempromosikan dan menjaga kesehatan mental remaja dan dewasa muda dipercaya akan membawa manfaat tidak hanya untuk kesehatan mereka, namun juga untuk ekonomi dan masyarakat.
Dia juga mengatakan, keberadaan dewasa muda yang sehat mental dan fisiknya akan membawa kontribusi yang besar terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia, keluarga, komunitas dan masyarakat secara umum.
Menyadari pentingnya isu kesehatan mental ini, Ketua dan Founder AKAR, dr. Fransisca Handy, menjelaskan bagaimana ketika seseorang mulai menyadari dan merasakan emosi yang sangat kuat akan dapat diikuti dengan keluhan fisik juga.
"Kesehatan jiwa dipengaruhi faktor-faktor seperti tingginya tingkat stres di pekerjaan atau perkuliahan, masalah percintaan atau hubungan dengan keluarga dan teman, persaingan lewat sosial media, dan sebagainya serta kemampuan untuk mengelola situasi dan emosi yang dirasakan.
"Informasi terkait regulasi emosi dan cara pengelolaan stress yang sehat belum banyak diketahui masyarakat, khususnya anak muda.
"Banyak dari mereka yang berkeluh kesah di medsos atau bercerita pada orang yang salah bahkan melakukan hal-hal yang terkesan membantu sesaat seperti merokok dan perilaku adiktif lainnya sebagai cara mengelola stress," jelasnya.
Baca Juga: Empat dari 10 Cowok Pakai Skincare, Sebagian Sadar Penuaan Dini, Ini Solusinya!
Nah, salah satu kekhawatiran yang disampaikan dr. Fransisca juga adalah jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan mempengaruhi kualitas hidup anak muda ke depannya.
“Di sinilah kami aktif mengkampanyekan pentingnya menjaga memiliki kemampuan regulasi emosi yang sehat, mengelola stress, mengenal dan menghargai diri sendiri sebagai upaya untuk menjaga kesehatan jiwa anak muda dan kepada masyarakat pada umum. Kita semua bertanggung jawab untuk membentuk ekosistem yang kondusif bagi kesejahteraan anak muda.
"Kami bersemangat menyambut kolaborasi dengan Traveloka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa khususnya dikalangan Gen-Z dan Millenials,” tambah dr. Fransisca.
Bersamaan dengan kolaborasi bersama AKAR dan diiringi dengan semangat merayakan hidup ‘Life, Your Way’, Traveloka mengajak masyarakat, terutama generasi milenial dan generasi Z, untuk tidak lupa menyempatkan diri berhenti sejenak dan beristirahat di tengah-tengah padatnya aktivitas hidup mereka.
"Tekanan dalam pekerjaan serta tuntutan untuk selalu menunjukkan performa terbaik pada akhirnya menimbulkan burn out atau kondisi di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional," ucap Shirley lagi.
Falam kolaborasi ini, Traveloka x Akar bakal membentuk donasi untuk mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan empowerment kepada remaja Indonesia melalui program Youth Akar Indonesia.
“Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang sangat kompleks dan dilematis dikarenakan stigma yang terlanjur melekat akibat kurangnya pemahaman akan isu ini. Oleh karena itu, pentingnya berhenti sejenak (rehat.red) untuk memberikan waktu bagi diri untuk mengenal dan mencintai diri sendiri sangat penting dilakukan.
"Kegiatan-kegiatan seperti mencari pengalaman baru melalui traveling maupun eksplorasi hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan berwisata dapat menjadi salah satu upaya mengenal dan mencintai diri yang baik," kata dr. Fransisca lagi.
Mau sehat mentalnya, nah coba lihat data hasil penelitian di tahun 2020 yang telah diterbitkan di jurnal Nature, disimpulkan bahwa orang-orang yang melihat pemandangan yang berubah-ubah setiap hari, cenderung lebih bahagia.
Oleh karena itu, apa yang dikerjakan Traveloka x Akar ini bakal menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberi ruang pada diri untuk rehat sejenak. Kolaborasi antara keduanya dalam menyikapi masalah kesehatan mental merupakan salah satu contoh kepedulian sektor swasta terhadap isu-isu sosial di masyarakat.
Baca Juga: Bangun Subuh Jadi Cara Chicco Jerikho Lawan Stress di Kala Pandemi
Sebagai brand terdepan di Asia Tenggara dalam kategori perjalanan, Traveloka bekerja sama dengan jutaan mitra guna memperbanyak pilihan yang dapat ditawarkan kepada para penggunanya. Tidak hanya beragam pilihan destinasi, akomodasi, serta moda transportasi, Traveloka juga memberikan kemudahan bagi mereka yang mencari alternatif liburan dengan tujuan mengembalikan kebugaran jiwa dan raga melalui perawatan di spa atau wellness center, kegiatan outdoors seperti hiking santai, wisata air panas, dan sebagainya.
Solusi kebutuhan gaya hidup ini disajikan secara menyeluruh dalam satu aplikasi sehingga memudahkan para pengguna setia Traveloka untuk dapat mengatur sendiri kebutuhan perjalanan mereka.
“Berawal dari rasa empati, Traveloka mengambil langkah untuk berperan aktif dalam mengupayakan tercapainya generasi yang tumbuh sehat dengan kesehatan mental yang baik. Prinsip kami, gaya hidup yang paling baik adalah yang seimbang, baik untuk raga namun juga jiwa. Berpedoman pada prinsip ‘Life, Your Way’, kami mengajak para pengguna setia Traveloka untuk dapat terus menikmati hidup sesuai dengan pilihan mereka dan di saat yang sama mencapai keseimbangan kesehatan mental,” tutup Shirley. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya