Sering Melihat Teman atau Orang Dibully, Begini Cara yang Bisa Kamu Lakukan ke Korban dan Pembully

Selasa, 22 November 2022 | 16:05
simplemost.com

Ilustrasi Bullying

HAI-Online.com-Ditch the Labelmerilis hasil risetnya, menyebut bahwa 69 persen anak muda pernah melihat orang lain di-bully, 43 persennya bahkan menyaksikan seminggu sekali.
Yang terbaru,kasusbullyingyang terjadi di SMP Plus Baiturrahmanyang kini tengah disorot usai video perundunganitu viral di medsos.
Dalam video yang diunggah akun @salmandoang, tampak seorang siswa yang dipasangkan helm, kemudian kepalanya ditendang dan dipukuli oleh teman sekelasnya.
Dari kejadian itu, terdapat fakta bahwa pelaku memukul dan menendang kepala korban hingga terjatuh dari kursinya.
Sejumlah pihak sudah buka suara soal kasusbullyingtersebut, mulai dari Kepala SMP Plus Baiturrahman yang menceritakan kronologinya, Kapolsek Ujung Berung yang telah memeriksa para saksi, hingga Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung yang memberi teguran ke sekolah.
Tahukah kamu, kasusbullyingantar siswa bukan sekali ini saja terjadi. Sederet pemberitaan soal perundungan terus ada silih berganti.
Terkadang, kita nggak sadar jika ada aksi perundungan di sekitar kita yang terus terjadi dan berulang.
Menyoal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat setidaknya ada 119 kasusbullyingterhadap anak sepanjang tahun 2020.
Ditambah data penelitian yang dilakukanDitch the Labelmenunjukkan bahwa 69 persen anak muda ternyata pernah melihat orang lain di-bully, 43 persennya bahkan menyaksikan seminggu sekali.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan ketika melihat orang lain atau bahkan teman kita di-bully?
Melansir laman resmiStop Bullying, ada beberapa hal aman yang dapat kita lakukan ketika melihat teman jadi korbanbullying.
  1. Bicaralah ke orang tua, guru atau orang dewasa yang kamu percayai. Ceritakan kepada mereka apa yang kamu lihat sehingga mereka bisa membantu.
  2. Rangkul temanmu yang di-bully. Tunjukkan padanya bahwa kamu peduli. Kamu bisa mengajaknya duduk bersama saat istirahat, mengundangnya ke acaramu, atau mengajak mereka bermain. Dengan demikian, dia bakal merasa tidak sendirian dan atau dampai depresi.
  3. Speak up, kalo kamu tidak mengatakan apa-apa atau mengabaikannya, tindakanbullyingbisa memperburuk keadaan bagi semua orang, bukan hanya korban. Akan tetapi pelakubullyingbisa saja berpikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang wajar jika semua orang diam.
Berani Maju & Terlibat

Nah, jika kamu benar-benar ingin menghentikanbullyingdan nggak tahan melihat orang lain menderita atas apa yang terjadi, cobalah untuk berani terlibat. Kamu bisa melakukan beberapa hal ini.

  1. Catat detail peristiwa yang terjadi, seperti kapan dan di manabullyingitu. Kamu bisa merekamnya jika ada ponsel. Jika situasi cukup berbahaya, usahakan agar pelaku tidak mengetahui jika kamu tengah merekam.
  2. Bicaralah kepada kepala sekolah atau pihak keamanan sekolah terkait peristiwabullyingitu.
  3. Bagikan ke blog atau media sosial tentangbullyingtersebut. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya