Harga kompetitif yang relatif lebih murah dibandingkan produk sekelas adalah daya tarik Xiaomi. Pabrikan asal Tiongkok tersebut memang dikenal mampu menelurkan gadget dengan harga bersaing. Apa sih rahasia Xiaomi murah?
"Kami punya hubungan erat dengan para pemasok komponen," ucap Wakil Presiden Global Xiaomi Hugo Barra saat berbicara dalam konferensi Code Conference, AS, minggu lalu, sebagaimana dirangkum dari Cnet, Senin (1/6/2015)
Maksud Barra, posisi Xiaomi yang telah tumbuh jadi pabrikan besar memungkinkannya mendapat harga miring dari para pemasok komponen, gitu. Xiaomi, misalnya, merupakan klien ketiga terbesar untuk produk-produk chip bikinan Qualcomm.
Namun, yang terpenting adalah dengan nggak langsung meraup profit terlalu cepat. Barra mengatakan smartphone Xiaomi nggak menghasilkan untung bagi perusahaan pada masa-masa awal kehadirannya di pasaran.
Lama-kelamaan, produk yang sudah berada di pasar untuk beberapa waktu akan menjadi lebih murah untuk diproduksi. Margin pun meningkat.
Di satu titik, saat margin profit sudah dipandang terlalu tinggi, Xiaomi biasanya akan memangkas harga jual produk yang bersangkutan menjelang akhir siklus hidupnya di pasaran. "Kami lakukan penurunan harga ini karena ingin tetap agresif," kata Barra.
Xiaomi sendiri tumbuh besar dengan menjual produk di level harga hanya sedikit lebih tinggi dibanding biaya produksi. Profit rendah diperoleh dengan menjual aneka jenis produk. Strategi ini terbukti mampu menumbuhkan basis komunitas fans Xiaomi yang loyal terhadap brand.
Tak cukup sampai di situ, Xiaomi juga memotong ongkos penyaluran produk dengan melakukan pemasaran online secara eksklusif selama periode tertentu. Margin peritel dan distributor pun bisa dihilangkan dari komponen biaya.
Flash sale online ini biasanya dilakukan Xiaomi pada saat meluncurkan produk baru di sebuah wilayah pasar, termasuk Indonesia. Terakhir, smartphone seri Mi 4i besutan perusahaan itu ludes dibeli peminat lewat jalur online dalam waktu tak sampai 11 menit.
Nah, itu rahasia Xiaomi murah!