Penggemar produk Apple membandingkan harga iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di Indonesia lebih mahal dari pada harga di luar negeri! Padahal dalam perilisan resminya, dua produk terbaru ini telat diterima pasar Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, pihak distributor resmi Erajaya group memiliki perhitungan sendiri kenapa harga iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di Indonesia lebih mahal dari Negara lainnya. Sebagai perbandingan,harga iPhone 6 16GB di Singapura mulai dari 988 dollar Singapura atau sekitar Rp 9,3 juta. Sementara, iPhone 6 Plus dengan bentang layar selebar 5,5 inci dihargai lebih mahal, mulai dari 1148 dollar Singapura atau sekitar Rp 10,8 juta.
"Untuk diketahui bahwa pajak barang mewah di Indonesia masih besar. Tapi terkadang (untuk produk lainnya) kita bisa lebih murah, kadang bisa lebih mahal tergantung kurs. Nah, untuk iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, dibanding Hongkong dan Malaysia, kita membayar pajak barang mewah 100 persen ke pemerintah," terang CEO Retail Erajaya Group, Jeremy Sim, di acara peluncuran iPhone terbaru, Jumat (6/2) di Jakarta.
Atas penjelasannya itu, kenapa smaprtphone berlambang buah apel di belakang casing itu menjadi mahal diterima pasar Indonesia. Namun Jeremy beralasan lain, kenapa harga di luar lebih murah, perhitungannya adalah seperti ini:
"Buat yang suka belanja di luar negeri, memang beberapa pasar di sana harganya sudah runtuh, tapi tetap pajak pembelian itu semua masuk ke negara yang dikunjungi. Misal beli di Singapura, ya pajaknya buat pemerintah Singapore, begitu pun beli di Hongkong. Tapi kalau beli di Inonesia, pajak masuk untuk warga negara kita," tuturnya lagi.
Baca juga : Beli iPhone 6 dan iPhone 6 Plus Bisa Dapat Potongan 1,5 Juta Rupiah!
Dalam menentukan harga iPhone di Indonesia, pihak distributor resmi ini merasakan kasus tersebut termasuk unik. Makanya penentuan harga itu nggak mudah ditetapkan. Perlu pertimbangan dan kehati-hatian.
"Karena itu kita nggak berani langsung melempar harganya, waktu itu kita masih menggodok, nah untuk last minute baru kita keluarkan. Dasarnya tetap kurs tadi," timpal Djatmiko Wardoyo, Director Marketing & Communications Erajaya Group di Preskon peluncuran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (6/2).
Namun yang jadi pertanyaan, meski kurs rupiah melemah namun data penjualan Apple mengalami peningkatan.
"Itulah, kursnya turun tapi pembeli iPhone naik atau turun?" katanya melempar pertanyaan. "Lucunya penjualannya naik, mereka (pelanggan iPhone.red) bereaksi untuk beli dulu. Penjualan di Ibox kita pada kurs di awal melemah, tapi tetap beli, nanti siapa tahu bisa lebih parah lagi makanya beli dulu," jelasnya lagi.