Apa yang nggak bisa didapat pemain sepakbola kelas dunia? Kayaknya kalau urusan duniawi sih bisa disabet semua tuh.
Fame? Fun?itu udah pasti.
Dengan gaji rata-rata Rp 5 miliar dalam seminggu, kayaknya nggak hanya dua F tadi yang gampang di dapat, tapi juga F yang lain. Apalagi kalau bukanFemalealias cewek.
Tapi jeleknya, mereka kadang dimanfaatkan oleh para cewek matre. Sang bintang juga seringnya nggak pernah puas. Udah dapet pacar atau istri cantik nansexy,masih aja ngembat punya orang atau bikin pesta sex gila-gilaan sampai ditangkap polisi atau minimal komite disiplin tim yang menaunginya.
Keruan wartawan gosip dan hiburan di Eropa (Inggris khususnya) jadi sering punya bahan berita bagus seputar skandal yang melibatkan pesepakbola ini.
Malah istilah WAGs (Wives and Girlfriends) yang udah lazim dipakai di tabloid-tabloid gosip, emang lahir di dataran Inggris untuk mengelompokkan wanita-wanita spesial tadi.
Salah satu kasus yang sempat jadi omongan adalah yang melibatkan dua punggawa timnas Perancis pada tahun 2009 lalu. Frank Ribery dan Karim Benzema dilaporkan pernah melakukanthree-some(nge-sex bertiga) dengan PSK bernama Zahia Deher.
Kejadian ini dilaporkan sendiri oleh Zahia. Pasalnya ketika mereka melakukan itu dia masih berusia 16 tahun, dan masih berada di bawah perlindungan Undang-Undang Anak.
Alhasil, Benzema dan Ribery langsung dihadapkan dengan tuntutan pengadilan usai kepolisian mengusut kasusnya. Tetapi sekali lagi, ketika duit berbicara, kasus seperti ini mudah tenggelam.
Kasus Benzema dan Ribery bukan yang pertama. Sebuah kasus yan jauh lebih besar pernah terungkap pada 2000 lalu dan melibatkan sebuah Tim Nasional Sepakbola Israel.
Usai diterjang Denmark 0-5, hampir seluruh anggota tim pimpinan kapten Tal Banin menyewa beberapa wanita penghibur dan membawa masuk ke dalam kamar hotelnya masing-masing.
Insiden tersebut diungkapkan asosiasi sepakbola mereka beberapa hari setelah kabar tersebut beredar.
Hukuman indisipliner langsung dijatuhkan untuk para pemain "nakal" itu. Namun hingga saat ini, belum ada yang mengaku siapa dalang dari kasus tersebut meski asosiasi sepakbola Israel mengancam memberlakukan penggunaanlie detector.