HAI-Online.com– Festival Jajanan Bango (FJB) kembali digelar pada 28-30 Oktober 2022 di area Parkir Timur Senayan Jakarta.
Yap, sejalan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, FJB tahun ini juga memiliki semangat yang sama yaitu menyatukan kita untuk mengenali, memcintai, dan melestarikan ragam kuliner otentik kebanggaan Indonesia.
Membawa 90 ragam kuliner legendaris dari berbagai wilayah Indonesia, tema FJB tahun ini juga memiliki semangat “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Rasa, Rasanya Indonesia”.
Untuk itu, bersama dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Bango produksi PT Unilever Indonesia, Tbk. mempersembahkan FJB dengan tema “Kenali Rasanya Indonesia”.
Baca Juga: Hampir Aja Dijual ke FJB, Kelinci Terlangka di Dunia Asal Sumatera Ini Berhasil Diselamatkan
'Kita punya 3.259 ragam kuliner otentik yang hingga kini terpantau, namun baru segelintir di antaranya yang dikenali masyarakat luas. Untuk itu, tema ‘Kenali Rasanya Indonesia’ yang diangkat di Festival Jajanan Bango kali ini diharapkan mampu merepresentasikan kekayaan ragam kuliner bangsa, yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tradisi kuliner paling kaya di dunia," ujar Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam sambutan virtualnya pada pembukaan FJB 2022, Jumat (28/10).
Menurut Sandi, kolaborasi antara Kemenparekraf RI dengan Unilever Indonesia melalui festival Jajanan Bango ini bakal turut memperkuat program ‘Indonesia Spice Up the World’ dalam memperluas pemasaran produk bumbu rempah Indonesia, dimana kecap adalah salah satu bumbu yang menjadi ciri khas, yang mempersatukan keragaman kuliner Indonesia.
"Eksplorasi kekayaan kuliner Indonesia perlu terus dilakukan untuk mendorong kiprah para UMKM sektor kuliner sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian bangsa. Saya mengapresiasi pelaksanaan gelaran tahunan Festival Jajanan Bango sebagai salah satu medium yang efektif untuk memperkenalkan aneka kuliner otentik sekaligus sosok-sosok pengusaha UMKM kuliner tradisional yang legendaris kepada masyarakat luas," katanya lagi.
Kompak dengan Amaryllis Esti Wijono, selaku Direktur Nutrition PT Unilever Indonesia, Tbk. menanggapi bahwa kelezatan aneka kuliner Indonesia memang sangat identik dengan penggunaan kecap yang berkualitas.
"Untuk itu, selama 94 tahun, Bango selalu konsisten menjaga kualitas dengan penggunaan 4 bahan alami terbaik dan proses pembuatan yang otentik agar dapat selalu menjadi kecap terbaik andalan semuanya dan juga para penjaja kuliner legendaris untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, melalui berbagai channel Bango juga secara konsisten menjalankan purpose-nya yaitu melestarikan kuliner otentik Indonesia,” paparnya di acara yang sama.
Tahukah kamu dalam mengenal ragam kuliner ikonik Indonesia seperti nasi goreng, sate, soto, dan sambal, masih banyak masyarakat kita yang tidak mengetahui bahwa selama ini negeri kita memiliki kekayaan 104 jenis nasi goreng, 252 ragam sate, lebih dari 100 varian soto, hingga 322 macam sambal.
Begitupun pengetahuan tentang kuliner khas daerah. Misalnya, kuliner Minang baru dikenal dengan Rendang, kuliner Palembang dengan Pempek, kuliner Yogyakarta dengan Gudeg, dan lain-lain.
Baca Juga: Bikin Restoran Meski Nggak Punya Background Kuliner, Ahmad Dhani: Saya Punya Selera yang Bagus!
Padahal, tercatat kuliner khas Minangkabau setidaknya ada 220 jenis, kuliner khas Palembang ada lebih dari 200 jenis, kuliner khas Yogyakarta ada lebih dari 192 jenis, dan seterusnya. Pengenalan yang masih minim ini tentunya menjadi tantangan bagi upaya pelestarian kuliner kita.
Nah, menikmati hidangan beragam itu tentunya butuh waktu dan petualangan yang panjang. Untuk itulah, adanya FJB setiap tahun akan mengobati rindu kulineran makana otentik nusantara dengan menghemat tenaga dan waktu berharga.
William Wongso selaku penjelajah rasa kuliner nusantara menjelaskan, masih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang belum menyadari keunikan kuliner kita. Sebagai contoh sederhana hidangan rendang, banyak yang belum sadar bahwa di Sumatera Barat ada 900 Nagari atau desa yang punya komposisi bahan dan bumbu yang berbeda untuk mengolah rendang.
"Pengetahuan seperti inilah yang perlu disebarluaskan agar kita bisa lebih mengenali, mengapresiasi, dan akhirnya melestarikan ragam cita rasa dan bahan otentik, kearifan lokal, hingga perpaduan budaya yang menyatu di dalam kekayaan kuliner kita," katanya bahwa FJB hadir tidka hanya mengenal rasa tapi juga edukasi kuliner dari Aceh sampai dengan Papua.
Untuk lebih membuka wawasan para pecinta kuliner, FJB 2022 menyuguhkan aneka kelezatan kuliner otentik dari Sabang sampai Merauke, yang dengan bangga disajikan oleh 90 penjaja kuliner legendaris dari berbagai wilayah nusantara.
Sepuluh di antaranya merupakan penjaja kuliner yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui gerakan #PejuangRasanyaIndonesia, dan 3 penjaja kuliner merupakan rekanan dari Tokopedia selaku mitra pelaksanaan FJB 2022.
Salah satu yang paling difavoritkan adalah Sate Kuah Pontianak Bang Anek. Berbeda dengan sate yang umumnya menggunakan bumbu kacang atau bumbu kecap, sate ini disajikan dengan kuah berempah. Bang Anek yang telah membuka usahanya sejak 2010.
“Sate Kuah adalah hidangan khas Pontianak yang biasanya disantap sebagai sarapan. Selain kuahnya yang terbuat dari kaldu sapi disatukan dengan kaldu ayam dan rempah, keunikan dari sate ini terletak pada daging sapi atau ayam yang dibumbui hingga meresap dari sehari sebelumnya, kemudian dibakar dan disajikan dengan potongan ketupat, irisan timun, bumbu kacang, taburan bawang goreng, daun bawang, serta siraman kuah," jelas Bang Anek, menggoda selera media.
"Itulah sate kuah kalo di Pontianak biasa, tapi pas datang ke sini pada bingung kok sate dikasih kuah. Di dalamnya tentu ada aroma melayu, bumbu kacang dan perasan jeruk khas Pontianak," jelasnya lagi.
Nggak hanya menikmati makanan, acara FJB tahun ini juga masih menghadirkan galeri Bango sebagai edukasi remph Indonesia lewat sejarah kecap dan kuliner otentik yang dipajangkan, ada juga hiburan selama festival berlangsung.
Yuk, merapat dan satukan rasa di Festival Jajanan Bango tahun ini. (*)