Jangan remehkan kebiasaan menulis buku harian, sebab kalau dijaga, kebiasaan itu akan melatih daya imajinasi dan mengasah kreatifitas penulisnya. Hasilnya, bisa saja menjadi sebuah buku dan karyanya bisa dinikmati banyak orang.
Seperti pengalaman aktris cantik Pevita Pearce. Kebiasan menulis sejak kecil sanggup membuatnya berkarya bukan hanya lewat aksi peran dan mendesain fesyen, tetapi juga menulis cerita.
"Ada buku ini karen awalnya aku suka nulis diary dari kecil, dari SD aku suka curhat di buku catatan harian," katanya kemudian menelurkan buku berjudul "Our Notebook, Peace in Mind, War at Heart" Senin (6/10).
"Jujur, aku tadinya nggak mau menerbitkan buku ini, karena aku cuma pingin kasih tahu ke Emka (editor debut bukunya.red) kalau aku punya banyak tulisan begituan, cerpen atau nggak puisi," ucap Pevita lagi di acara peluncuran bukunya di Birdcage cafe, Jakarta.
Menawarkan konsep buku yang bukan seperti novel, Pevita nggak takut ini menjadi kesalahan dalam menyalurkan kreativitas lewat karya berupa tulisan. Ia yakin pembacanya nanti akan mudah menerima apa yang sidah dituliskannya.
"Aku yakin aja setelah dijadikan buku, ini bakal bisa menginspirasi orang lain. Kalau pun nggak, aku nggak takut bikin mistake, aku cuma mau nunjukin ya udah aku masih muda kenapa nggak aku bikin buku yang intinya aku berkarya," jelasnya didampingi Moammar Emka, penulis dan sekaligus editornya dalam buku tersebut.
Sejauh ini, Pevita ditawarkan menulis buku tentang fesyen, hanya saja dalam prosesnya Pevita malah lebih banyak menunjukkan karya-karya prosanya, maka niat membukukan "Our Notebook" pun berawal dari sana.
"Aku aja belom baca tulisan aku kayak gimana setelah diedit jadinya seperti apa ini Our Notebook," katanya kemudian langsung tertarik dengan puisi De Javu karyanya. Di depan fans dan media, cewek kelahiran 6 Oktober 1992 ini pun membacakannya.
"Aku menyukai judul dejavu, begini tulisanku 'sejauh ini aku menyalahkan diriku atas kehilanganmu. Namun cinta membuatku buta. Aku rela dipukul, ditampar, dihina dan dicacimaki. Sudah rendah sekali derajatku sebagai wanita. Namun, apa aku merasa pantas diperlakukan seperti itu? Bodoh. Bodoh. Bodoh'," begitu sepenggalan karya Pevita Pearce.
Penasaran dengan isi kepala dan potongan kisah masa lalu pevita, langsung kebet aja buku berjudul "Out Notebook, Peace in Mind, War at Heart".