Jujur, pertama kali single utama, Sing keluar, ekspektasi sedikit hancur. Berkolaborasi dengan musisi RnB, Pharrell Williams, Sheeran terkesan tenggelam.
Gimana nggak, dominasi Pharrell baik dari instrumen maupun vokal jauh lebih ketara. Padahal, dari lirik hingga kocokan gitar akustiknya, Sheeran di balik semuanya.
Tapi, setelah album X dirilis pada 20 Juni lalu, rasa kecewa mulai terkikis secara perlahan. Meski, Sheeran coba menegaskan kedewasaannya di album ini lewat beberapa tembang seperti Runaway hingga The Man, ia nggak lupa kok sentuhan folk yang ada di album perdananya.
One, Tenerife Sea, Nina dan Photograph adalah alasan mengapa X memecahkan rekor di Billboard milik album Ghost Story milik Coldplay. Karena, di sanalah, keunikan Sheeran menggambarkan seseorang terlantun jelas.
Petikan gitar yang sering ia peragakan memang nggak semurni di album +. Namun, kejeniusan Sheeran memainkan tempo dari satu bridge ke bridge lainnya jadi hal yang paling berharga.
Khusus di tembang Afire Love, cowok 23 tahun ini mencurahkan kerinduaan kepada mendiang kakeknya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Ed, you are so genius!