HAI-Online.com- Maraknya aksi tawuran pelajar disinyalir terjadi karena kurang adanya layanan dan perhatian bagi para siswa usai jam pulang sekolah. Kebebasan berkendara sebelum usia dewasa juga menjadi salah satu pemicu pelajar dapat bebas menjalankan aksinya di jalanan.
Menyiasati keadaan ini, dua unit bus sekolah dioperasikan untuk mengantar dan menjemput siswa sebagai langkah antisipasi tawuran antarpelajar di wilayah Jakarta Barat.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah 1, Aroman mengatakan saat ini baru ada dua bus sekolah yang dioperasikan di SMK 17, Tamansari, Jakarta Barat.
Baca Juga: Belum Telat! Anak Muda Bisa Lho Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich
"Ada upaya pencegahan aksi tawuran dengan angkutan pulang siswa dari SMK 17 di Tamansari, menggunakan bus sekolah. Tapi, sementara baru ada di SMK 17," kata Aroman dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/10/2022).
Dengan adanya angkutan tersebut, siswa-siswi bisa langsung pulang menuju rumah masing-masing. Hal ini bakal meminimalisir potensi pelajar melakukan tawuran sepulang sekolah.
"Upaya ini sekiranya efektif. Jadi anak-anak langsung pulang dan tidak ke mana-mana," kata dia.
Aroman menyebut saat ini pemerintah tengah berusaha mengoperasikan lebih banyak bus sekolah untuk mengantar dan menjemput para siswa di sekolah lain.
"Memang ada rencana diterapkan di sekolah lain. Memang masih keterbatasan armada. Mudah-mudahan bisa semua sekolah," harap Aroman.
Nggak hanya dari layanan antar jemput sekolah, pelajar juga dapat mencegah pecahnya tawuran dengan tidak mudah "tersentuh" ajakan di media sosial dan apalagi memprovokasikannya. Tetap bijak bermedsos dan mengutamakan waktu dan keselamatan. (*)