HAI-Online.com - Di era modern seperti ini, media sosial jadi salah satu tempat bertukar informasi, berdiskusi, hingga berdebat tentang banyak hal, salah satunya soal politik.
Berbagai platform media sosial jadi tempat yang paling asyik untuk anak muda berdebat.
Jajak pendapat Litbang Kompas merekam 6 dari 10 responden menyebut mengikuti diskusi atau perdebatan politik di media sosial selama enam bulan terakhir.
"Sebanyak 21,7 persen mengikuti dengan intensitas tinggi, terdiri dari 7,5 persen yang mengaku selalu dan 14,2 persen mengaku sering," dikutip dari Kompas.id pada artikel Membaca Potret Berpolitik Anak Muda, 9 September 2022.
Kecenderungan ini biasanya terlihat dari situasi media sosial yang kerap ramai saat membahas tentang isu politik hingga menjadi trending.
Meskipun begitu, perdebatan yang terjadi di media sosial sering kali nggak berasal dari pengguna yang aktif mengikuti berita politik.
Kompas.id menuliskan kalau separuh responden yang mengikuti diskusi di media sosial justru jarang membaca, mendengar, atau menonton berita politik.
Oleh karena itu, informasi yang kredibel diharapkan mampu menjadi bekal untuk memahami perdebatan yang terjadi di media sosial.
Nggak cuma itu sob, pengetahuan yang cukup juga jadi salah satu kunci untuk menciptakan ruang diskusi menuju arah positif.
Ini bisa jadi cara biar diskusi yang terjadi nggak cuma sekadar debat kusir yang memperkeruh keadaan.