Jangan Gunakan Kata-kata Seksis!

Jumat, 21 November 2014 | 12:55
Hai Online

Jangan Gunakan Kata kata Seksis

Siapa yang benci kekerasan seksual? Siapa yang suka keadilan, kelembutan, dan peduli sesama manusia? Terus, siapa yang berani melawan dan melakukan perubahan? Nah, semua itu terjawab sudah dalam acara Simposium Hukum Nasional (SHN 2014) yang digelar BEM Fakultas Hukum UI pada 17-21 November lalu.

Ada ratusan delegasi mahasiswa dan aktivis sosial muda yang ikut dalam simposium tersebut. Mereka menyuarakan perlawanan yang sama untuk aksi kekerasan seksual yang sering terjadi dan dialami teman-teman mereka sendiri, diantaranya anak muda.

"Ini serius! Nggak sedikit lho korban kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini. Setidaknya, setiap hari selalu ada 35 perempuan di Indonesia yang jadi korbannya," kata Tika, penyanyi yang juga aktivis saat mengikuti Simposium di kampus UI Depok, Kamis (20/11) lalu.

Makanya, bersama Ratna Bantara Munti (Direktur Eksternal LBH APIK), Saras Dewi (Dosen & Ketua Program FIlsafat UI) dan Heru Susetyo (pakar Hukum UI) juga peserta simposium sepakat kasus kekerasan seksual adalah perkara yang wajib dipahami bersama-sama, terlebih oleh anak muda.

Karena itu, symposium yang merupakan bagian dari gerakan hukum dan sosial terbesar di Indonesia dalam melawan kekerasan seksual mengajak kita untuk melawannya.

"Ada 10 cara anak muda melawan kekerasan seksual. Di antaranta dimulai dari inisiatif kita untuk; pertama, memahami isu dengan serius. Kedua, mengedukasi diri tentang rape culture dan akar kekerasan seksual, lalu nggak selalu menyalahkan korban," jelas Heru ikut membahas hal yang sama "Anak Muda Lawan kekerasan Seksual!"

Maka, buat kita yang pernah mendengar, melihat, atau bahkan merasakan sendiri aksi kekerasan seksual, sudah saatnya ikut andil melawan dengan cara-cara yang disarankan para pakar tersebut.

"Cara yang paling gampang deh, jangan ikutan pelecehan verbal, misal godain cewek yang lewat dan pakai jokes menggunakan kata-kata yang seksis atau homophobic. Kalau pas lagi ngobrol sama teman-teman begitu, anggap itu nggak lucu," kata Tika mencontohkan kita untuk nggak meremehkan aksi kekerasan seksual dengan cara mengubah cara berpikir.

Tuh, jangan nyampah di mulut, guys! hehehe

Editor : Hai