Hampir mayoritas pensi itu keliatan laris dengan bermodalkan guest star terkenal, tiket murah, dan jumlah penonton yang banyak saja. Tapi kalau dicek ulang, semuanya itu kudu melewati yang namanya kerja otak para panitia dalam mengkonsep pensi agar semenarik dan sebagus mungkin dimata publik.
Panitia nggak bisa asal ngadain pensi, tapi juga harus menyiapkan format pensi yang menarik, agar pensi itu punya nilai plus yang bisa ditonjolin. Nah, dalam kasus ini, para punggawa Smada Art Festival SMAN 2 Yogyakarta dan Psikopad SMAN 3 Yogyakarta bisa kita jadikan contoh. Bagaimana cara mereka bekerja mencari ide?
Jawaban lengkapnya ada di Hai Magazine yang terbit minggu ini, yah.