5 Efek Samping Main Flappy Bird

Sabtu, 08 Februari 2014 | 09:23
Rian Sidik (old)

5 Efek Samping Main Flappy Bird

Flappy Bird tengah heboh-hebohnya diperbincangkan. Game sederhana untuk platform iOS dan Android ini makin mencuat lantaran gameplay-nya yang mustahil untuk diselesaikan.

Rekor unduh sebanyak 50 juta jadi fenomena tersendiri di dunia gaming. Apalagi, game yang dibuat oleh seorang developer muda di Vietnam mampu mengungguli beberapa game kenamaan seperti Angry Birds.

Namun tahu nggak kalau Flappy Bird punya efek samping yang mungkin bakal mengganggu sirkulasi kehidupan sehari-hari. Well, disimak yuk!

Kesabaran dan ketekunan jadi hal yang paling krusial ketika bermain game ini. Akan tetapi setiap manusia punya batasannya juga. Karena tidak dibuat untuk diselesaikan secara gameplay. Emosi meledak-meledak nggak bisa dihindari apabila sang pemain sudah frustrasi dengan kegagalannya melewati pipa.

Main Flappy Bird memang butuh konsentrasi tinggi. Otomatis, punggung harus dalam posisi tegak agar fokus mata tertuju langsung dengan game ini. Karena nagih, si pemain bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya demi meraih skor tertinggi. Alhasil, punggung pun jadi korbannya.

Kembali fokus yang berlebihan merupakan bumerang tersendiri terutama bagi yang punya kehidupan di dunia luar. Mau nggak mau sih kedua mata sang pemain hanya tertuju dengan gadgetnya. Lantaran setiap kegagalan melewati pipa akan jadi sesal seumur hidup (agak lebay sih). Alhasil, komunikasi dengan dunia luar terputus.

Mau ngemil snack saja nggak bisa, gimana makan besar?. Menurut ahli kesehatan, manusia butuh asupan kabohidrat minimal tiga sampai empat jam sekali. Kalau Flappy Bird bisa menahan pemainnya selama enam jam saja, sakit maag bisa jadi ancaman terbesarnya.

Kunci utama dalam sebuah hubungan adalah komunikasi. Nah, Flappy Bird bisa menghancurkan semuanya hanya dalam waktu beberapa jam saja. Tingkat konsentrasi sang pemain yang berlebihan terkadang membuat dirinya lupa tengah berbicara dengan siapa. Lama kelamaan, cewek yang biasanya suka sensian kalau cowoknya sudah cuek, enggan lagi mempertahankan hubungan. Ujung-ujungnya putus deh gara-gara Flappy Bird.

Editor : Rian Sidik (old)