Serunya Berkendara Dengan Daihatsu Ayla

Kamis, 31 Oktober 2013 | 09:32
Rian Sidik (old)

Serunya Berkendara Dengan Daihatsu Ayla

Program pemerintah yang memberlakukan mobil dengan harga terjangkau dan ramah lingkungan atau yang dikenal dengan LCGC (Low Cost Green Car) sedang marak-maraknya menjadi perbincangan banyak kalangan nih.

Gimana nggak? Bagi pengendara yang sudah lelah karena kepanasan, hujan-hujanan, terkena debu dan rasa khawatir kalau jatuh dari motor, kini nggak perlu nabung sampai puluhan tahun supaya bisa menikmati sensasi nikmatnya berkendara dengan mobil yang harganya terjangkau.

Nah, pada kesempatan yang diberikan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM), majalah Hai dikasih kesempatan untuk dapat meminjam satu unit Daihatsu Ayla tipe X alias tipe yang paling tinggi dengan transmisi manual.

Desain

Daihatsu Ayla dirancang sebagai mobil untuk perkotaan (city car) dengan model hatchback. Wajahnya terkesan minimalis dengan lampu depan mengikuti lekuk garis bodi, sementara grille depannya mengusung model heksagonal sebagai identitas sang mobil. Desain buritan enak dipandang mata terutama pada lampu belakang.

Meski terlihat kecil dari luar, ternyata kabin Ayla terasa cukup lega lho. Daihatsu berhasil menciptakan ruang kabin yang cukup nyaman. Duduk di bangku kemudi terasa lega dengan pandangan luas dan duduk di belakang pun, ruang untuk kaki (legroom) penumpang cukup lapang.

Namun sayang, desain dashboardnya biasa saja, namun untuk audio sudah menyatu dengan dashboard sehingga terlihat mewah. Material plastik pada trim mungkin perlu dibenahi agar nggak terlihat murahan.

Pengalaman Tim Hai Bersama Daihatsu Ayla

Bodi Daihatsu Ayla memiliki dimensi 3.600 x 1.600 x 1.520 mm. Untuk jarak sumbu roda depan ke belakang (wheelbase) adalah 2.450 mm. Cukup kompak sehingga cocok untuk melintasi jalanan padat khususnya di kota-kota besar.

Dengan mesin yang mengusung 1KR-FE berkapasitas 996 cc dengan tenaga 65 dk/6.000 rpm dan torsi Daihatsu Ayla mencapai 85 Nm pada putaran puncak 3.600 rpm, dirasa sudah cukup untuk melintas di belantara kota dengan kemacetan yang cukup parah, apalagi mesin ini dikombinasikan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.

Rute yang dilalui tim Hai kali ini adalah dari kantor majalah Hai di Jalan Panjang, Kebon Jeruk Jakarta Barat, menuju Senayan dan memutari kawasan Pancoran Jakarta Selatan hingga Sunter. Jalanannya pun bervariasi, mulai dari jalan mulus hingga berlubang dan kondisi jalan yang lancer hingga macet.

Di kemacetan daerah Senayan, mobil ini nggak bikin pengemudi cepat lelah, pasalnya lingkar kemudi Daihatsu Ayla sudah dilengkapi dengan Electric Power Steering (EPS) yang nggak bikin beban berlebihan di mesin sehingga setir lebih ringan dikendalikan daripada yang masih menggunakan power steering konvensional.

Memasuki kawasan Pancoran, mobil ini masuk ke jalan tol. Meski mobil ini kecil namun ternyata tetap nyaman meski jarum speedometer menyentuh angka 100 km per jam. Meski kabinnya nggak senyap akibat suara gulir dari ban, namun mobil ini cukup menyenangkan kalau dibawa keluar kota, misalnya ke Bogor atau Bandung.

Nah, ketika tim Hai menjajal di jalanan yang lumayan rusak di daerah Pancoran, bantingan Daihatsu Ayla ternyata lumayan empuk. Ini berkat suspensi depan dengan McPherson strut dan di belakang torsion axle beam. Rem depan sudah cakram, namun di belakang masih memakai tromol jenis leading and trailing.

Uniknya, Ayla memiliki fitur Eco Driving, dimana indikator ini menjadi petunjuk kepada pengemudi apakah cara mengemudi pengendara membuat irit bahan bakar atau sebaliknya. Cara memantaunya juga mudah, lampu berwarna hijau dengan gambar daun akan menyala (berada di meter cluster) jika pengemudi melakukan eco driving. Namun jika lampu mati berarti mengemudinya tidak eco.

Selain itu terdapat MID (Multi Information Display). Fitur ini menginformasikan konsumsi bahan bakar dan estimasi jarak yang dapat ditempuh dengan ketersediaan bensin yang berada di dalam tangki.

Kedua fitur ini sangat membantu tim Hai untuk melihat seberapa irit mobil yang dalam peraturan pemerintah untuk 1 liternya mencapai jarak 20 km dengan bensin minimal Pertamax. Namun dengan kondisi jalan di Jakarta yang sangat padat dan sulit untuk berkendara eco, tim Hai mendapatkan angka di MID untuk konsumsi bahan bakarnya adalah 15,3 km per liter dengan jarak tempuh 16,5 km.

Kesimpulan

Daihatsu Ayla memiliki tiga varian yaitu yang paling murah M, D dan paling mahal tipe X. Semuanya sudah dilengkapi pilihan transmisi manual dan otomatis. Meski begitu, Daihatsu Ayla punya harga terjangkau. Mulai dari Rp 76.500.000 untuk tipe D manual, hingga Rp 114.150.000 untuk tipe X Elegant otomatis. Sementara tipe X manual yang diuji tim Hai dibanderol Rp 97.950.000.

Meski fiturnya cukup lengkap yang sudah dilengkapi dengan pengatur spion elektrik, alarm pendingin udara (AC), sistem audio, serta sistem kemudi Electric Power Steering, Daihatsu Ayla belum dilengkapi dual SRS Airbags dan sistem pengereman ABS, EBD, BA untuk menambah rasa aman. Namun supaya harga mobilnya nggak kemahalan, fitur-fitur tersebut belum disematkan.

Namun begitu, untuk keperluan sehari-hari seperti ke sekolah, kampus atau nongkrong, Daihatsu Ayla sudah cukup mumpuni kok. Apalagi kabinnya nggak sempit untuk diisi lima orang termasuk pengemudi.

Kecil-kecil cabe rawit nih, hehe..

Editor : Rian Sidik (old)