Ngewota Alias Idoling Adalah Bentuk Pencarian Jati Diri Remaja

Rabu, 16 April 2014 | 14:47
iamalvin

Ngewota Alias Idoling Adalah Bentuk Pencarian Jati Diri Remaja

Pernah ke acara JKT48? Pasti kamu sering melihat kelakuan para fansnya yang cukup "brutal" dan selalu ramai. Kadang kita berpikir, mereka itu normal nggak sih?

Remaja erat dengan citra antusiasme yang tinggi. Maka tidak heran, remaja seringkali melakukan hal-hal yang cukup esktrem untuk mengekspresikan antusiasmenya, salah satunya melalui kegiatan idoling atau menggemari seorang tokoh atau kelompok tertentu.

Menurut psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, kegiatan ngewota atau idoling tersebut sebenarnya merupakan hal yang tidak mengenal usia, baik dewasa maupun remaja bisa melakukannya. Pasalnya, kegiatan itu sebenarnya adalah bentuk pencarian jati diri yang berlangsung seumur hidup.

"Pencarian jati diri selalu dilakukan sepanjang hidup, namun usia remaja dari usia 13 hingga 18 merupakan puncaknya," ujar Vera, sapaannya, kepada Kompas Health beberapa waktu lalu.

Vera menerangkan, idoling dikategorikan sebagai kegiatan pencarian jati diri karena dengan melakukan itu, orang menjadi memiliki harapan citra diri yang ideal sesuai dengan citra idolanya. Dengan begitu, seorang penggemar akan berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya sehingga mendekati citra yang diharapkannya.

Misalnya, ketika idola adalah seorang penyanyi dengan suara indah, maka seorang penggemar bisa jadi terinsipirasi untuk berlatih bernyanyi supaya bisa mendekati dengan citra idolanya. Atau misalnya, idolanya merupakan seseorang yang modis, seorang penggemar bisa terinspirasi dengan gaya berpakaian atau bahkan belajar desain pakaian untuk menciptakan gaya fesyen yang disenanginya.

"Tokoh idola itu penting untuk menyalurkan aspirasi remaja. Selama tujuannya untuk pengembangan diri, apalagi pada remaja yang masih perlu banyak pengembangan, memiliki tokoh idola itu sangat baik," katanya.

Tag

Editor : Alvin Bahar