Hati-Hati Sensi Bodi!

Selasa, 22 April 2014 | 12:23
Hai Online

Hati Hati Sensi Bodi

Kasus pelecehan seksual rame lagi nih, bro! Meski di media rame ngabarin kasus asusila yang terjadi pada anak TK di toilet Jakarta International School (JIS) beberapa waktu lalu, kita yang remaja nggak boleh menyepelekannya.

Justeru, lantaran banyak yang masih nggak tahu bagian tubuh mana yang "berbahaya", yang kalo diganggu, atau dicolek dikit aja bagian tubuh itu bisa "berontak" dan akhirnya bikin heboh, makanya kita sendiri kudu faham dan belajar lagi untuk menjaga semua yang sensitif yang ada di bodi kita. Soalnya, bagian paling sensitif itu bisa gawat kalo nggak pinter-pinter ngejaganya.

Well, pengen tahu dimanakah bagian itu, maukah kau tahu, ini dia penjelasannya:

"Ada tiga bagian tuh. Pertama, tentu aja alat kelamin kalian. Kedua, puting susu. Ketiga, bibir. Ini berlaku di tubuh cowok maupun cewek," papar dr. Mamoto Gultom, konsultan seksualitas di lembaga PBB untuk UNAIDS.

Kenapa tiga bagian itu? Kata dokter Mamoto sih ujung syaraf di bagian itu paling banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya.

Tapi jangan sedih, ada juga kok beberapa orang yang punya bagian sensitif tapi di bagian tubuh lain kayak leher, belakang telinga, atau punggung? Nah bagian itu, dokter siap menjawabnya.

"Begini, sensitivitas setiap orang berbeda-beda. Ada yang hipersensitif, ada yang baru ngeliat aja udah kena, bahkan ada yg malah kurang sensitif. Nah yang membuat tingkat sensitivitas berbeda-beda itulah adalah faktor psikologis," ujar dokter yang ramah ini.

Lebih jelas, dokter Mamoto menjelaskannya kalau sejak kecil seseorang terlalu dikekang dan nggak bisa bebas mencari jati diri. Dia bisa saja jadi nggak familiar dan nggak bisa menginterpretasi rasa sensitif karena merasa ketakutan. "Misal korban pelecehan seksual, karena trauma bisa hilang rasa sensitifnya," jelas dokter.

Atau, ini catet ya, alat kelamin, puting susu, bibir dan bagian lainnya bukan untuk dieksplorasi seenak udel.

Kata dokter, kalau sembarangan melakukan sesuatu di bagian tubuh itu, ada kemungkinan sensitivitasnya hilang. Kayak sering main touchscreen, bisa-bisa suatu saat screen kamu nggak gerak karena keseringan disentuh.

"Betul, kalo sering disentuh lama-lama malah jadi nggak terpengaruh lagi. Nggak ada efek lagi, mati rasa bisa. Dan kalo udah kayak gini susah mengembalikannya. Soalnya ini berhubungan dengan interpretasi otak. Sistem sarafnya masih berfungsi, tapi otaknya udah jadi terbiasa," jelas dokter Mamoto.

Tuh daripada begitu, mending sekarang dijaga baik-baik dulu, bro!

Editor : Hai