Universitas Airlangga Surabaya membuka lagi pendaftaran mahasiswa baru lewat jalur mandiri untuk mengisi 508 kursi kosong yang masih tersisa dalam pendaftaran lewat jalur mandiri sebelumnya.
"Ada 34 program studi di Unair dengan rata-rata ada 10-20 kursi kosong, kecuali 25 mahasiswa asing yang semuanya mendaftar ulang," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Dr MG Bagus Ani Putra di Surabaya, Rabu (31/7/2013).
Ia menjelaskan pihaknya biasa membuka jalur mandiri maksimal dua gelombang, tapi tahun ini diupayakan satu gelombang, namun ternyata masih ada sisa 508 kursi kosong, karena itu pihaknya membuka pendaftaran lagi.
"Itu tidak menyalahi peraturan, karena Peraturan Rektor Unair tentang Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru Unair menentukan maksimal penerimaan mahasiswa baru dengan jalur mandiri adalah dua kali. Kalau universitas lain justru ada yang sembilan kali," katanya.
Dalam keterangan resmi menjelang Santunan 2.000 Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) beserta Kelompok Kiai Kanjeng di gedung Airlangga Conference Centre (ACC), ia mengatakan pendaftaran jalur mandiri gelombang kedua pada 1-3 Agustus.
"Caranya, calon mahasiswa membayar dulu secara daring (online) pada 1-13 agustus 2013, kemudian mengisi form pendaftaran secara daring/online pada 1-14 agustus 2013. Panitia akan melakukan verifikasi dokumen pendaftaran pada 12-14 Agustus 2013," katanya.
Selanjutnya, ujian tulis akan dilaksanakan pada 15 Agustus 2013 dan hasilnya langsung diumumkan pada 16 Agustus 2013, kemudian mereka yang diterima dapat melakukan registrasi dan pembayaran pada 17-18 Agustus 2013."Itu untuk pertama kalinya, ujian jalur mandiri dilaksanakan pada hari kerja, karena ujian tulis biasanya pada hari libur. Pengumuman juga dikebut, karena semuanya secara online dan tinggal scanning saja," katanya.
Ke-508 kursi kosong yang akan diisi adalah pendidikan bidan sebanyak 10 kursi, pendidikan dokter (10), pendidikan dokter gigi (10), pendidikan apoteker (15), pendidikan dokter hewan (25), ilmu hukum (10), akuntansi (20), ekonomi pembangunan (20), manajemen (13), dan ekonomi Islam (10).
Selanjutnya, sosiologi (10), ilmu komunikasi (10), hubungan internasional (10), administrasi negara (10), antropologi (20), ilmu informasi perpustakan (20), ilmu politik (10), matematika (15), fisika (10), kimia (10), biologi (10), Ilmu dan teknik lingkungan (10), sistem informasi (10), dan tekno biomedik (15).
Berikutnya, statistika (10), kesehatan masyarakat (15), psikologi (20), ilmu sejarah (40), sastra Jepang (10), sastra Indonesia (50), sastra Inggris (20), ilmu keperawatan (10), budidaya perairan (40), dan ilmu gizi (20)."Total ada 508 kuota yang kosong dari 2.000 kuota untuk jalur mandiri yang merupakan 30 persen dari keseluruhan mahasiswa baru di Unair, karena itu kami buka jalur mandiri gelombang kedua," katanya.
Ia mengatakan pembukaan jalur mandiri gelombang kedua itu untuk akuntabilitas Unair bahwa mahasiswa baru harus melalui ujian tulis, sehingga "titipan" atau "jual beli" kursi kosong tidak akan terjadi."Banyak telepon sampai menemui pimpinan universitas, tapi kami persilakan lewat ujian yang ada. Kami pun memilih sejumlah calon yang memiliki peringkat nilai terbaik sesuai kekurangannya, sehingga semuanya didasarkan nilai ujian, bukan lainnya," katanya.
Tentang penyebab kekosongan hingga 508 kursi itu, ia menduga banyak banyak calon mahasiswa yang memilih universitas lain karena mereka diterima di Unair pada pilihan kedua, atau calon mahasiswa sudah diterima lewat jalur SNMPTN atau SBMPTN.
"Sebagai evaluasi, kami mungkin akan menerima mahasiswa untuk tahun berikutnua bagi mereka yang memilih Unair sebagai pilihan pertama agar mereka tidak lepas. Kasusnya sama dengan SNMPTN dan SBMPTN. Kalau nanti masih kosong juga ya mau apa lagi, tapi pemerintah sebaiknya mengatur tentang berapa gelombang yang diperbolehkan untuk membuka jalur mandiri," katanya.
Selain untuk mengisi kekosongan itu, ia mengatakan pembukaan jalur mandiri gelombang kedua itu untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sesuai program Kemendikbud agar jumlah yang terdidik dalam usia perkembangan tertentu berbanding dengan jumlah seluruh anggota masyarakat yang berada pada taraf perkembangan itu.
"Contohnya, jurusan psikologi yang kuota selama ini 200 mahasiswa, maka sejak dua tahun terakhir diberi tambahan oleh Kemendikbud sebanyak 10 persen sehingga menjadi 220 mahasiswa," kata Bagus yang juga dosen Fakultas Psikologi Unair itu.