Idealnya, gusi memiliki warna pink kemerahan. Tapi, beberapa orang memiliki gusi yang warnanya kehitaman. Kenapa bisa terjadi? Berikut ini drg. Citra Kusumasari, SpKG menjawabnya:
Banyak penyakit sistemik yang dapat menyebabkan perubahan warna pada gusi, yang dipengaruhi pigmentasi oleh melanin, bilirubin, atau zat besi. Pigmentasi akibat melanin biasanya bersifat fisiologis (kejadian yang normal), dan berhubungan erat dengan etnis atau suku bangsa. Sedangkan penyakit yang menyebabkan peningkatan pigmentasi melanin adalah :
a. Penyakit Addison, merupakan penyakit akibat disfungsi kelenjar adrenal. Penyakit ini menghasilkan pewarnaan pada gusi yang bervariasi antara biru kehitaman sampai coklat.
b. Sindrom Peutz-Jeghers, menyebabkan pigmentasi melanin pada mukosa mulut dan bibir.
c. Sindrom Albright (polyostotic fibrous dysplasia) dan penyakit von Recklinghausen (neurofibromatosis), menyebabkan pigmentasi melanin pada mulut.
Merokok memberi perubahan warna yang khas pada permukaan-permukaan mukosa yang terpapar, hal ini disebut melanosis perokok. Tanda-tanda melanosis perokok adalah adanya bercak coklat yang menyebar dengan ukuran beberapa sentimeter. Paling sering terjadi pada gusi depan rahang bawah. Daerah rawan lainnya adalah mukosa bibir, langit-langit, lidah, dasar mulut, dan bibir.
Penggunaan material kedokteran gigi yang berbahan dasar heavy metal di dalam rongga mulut, seperti bismuth, arsen, merkuri, dan silver dapat diserap secara sistemik oleh gusi sehingga menyebabkan pewarnaan pada gusi dan jaringan lunak di sekitarnya.Secara klinis, ciri-ciri pewarnaan yang dihasilkan akibat faktor ini adalah garis hitam atau kebiruan di sepanjang pinggiran gusi, atau warna kehitaman yang terbatas pada gusi disela-sela gigi dan gusi cekat.