Travelling, exploring, dan having fun!
Itu tiga kata yang pasti kita alami kalau lagion vacationatau liburan. Mau cuma sehari, tiga hari atau seminggu, harusnya sih intinya seneng-seneng aja. Tapi beberapa teman kita justru ngalamin hal yang sama sekali jauh dari kata-kata itu. Parahnya, semua "musibah" ini gara-gara kealpaan kita sendiri.
Seperti yang baru-baru ini menimpa seorang mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta, EriYunanto (21). Niat hati ingin mendapatkan mendapatkan foto yang bagus, Eri nekat naik ke puncak Gunung Merapi pada Sabtu (16/5). Padahal, mendaki hingga puncak dilarang karena alasan keselamatan. "Motivasi terbesar Eri memang untuk berfoto di tempat tersebut. Dari rumah, ia sudah niatkan untuk dapat berfoto di situ (batu Puncak Garuda). Kalau saya malah takut untuk naik puncak tersebut," ujar Dicky, teman Eri yang yang ikut dalam pendakian. Malang, saat hendak turun dari puncak, Eri terpeleset dan jatuh kedalam kawah sejauh 150 meter. Nyawanya pun tak tertolong.
Tragis, pasti. Musibah memang nggak bisa diprediksi. Tapi, tetap aja kejadian ini seperti jadi "tamparan" bagi generasi kita yang hobi berwisata. Sebab, biar bagaimanapun selalu ada bagian dari kelalaian kita, yang akhirnya justru bikin semuanya jadi runyam. Sikap-sikap apatis, sok tau, kurang persiapan, nggak waspada, sampai melanggar peraturan biasanya jadi penyebabnya. Kalau sudah begini, momen travelling yang mestinya jadi kenangan seru, malah jadi mimpi buruk. Boro-boro happy, yang ada malah trauma!
Beberapa teman kita juga punya pengalaman buruk saat sedang liburan, yang bikin mereka menyesal. Memang (untungnya) nggak separah kejadian di atas, tapi mestinya bisa jadi pelajaran buat kita-kita yang hobi travelling. Yuk simak ceritanya!
Too Happy, Too Sleepy
Ini pesan yang paling diingat Ilham dari kejadian yang menimpanya beberapa tahun silam. Saat sedang libur kuliah, ia diajak teman-temannya untuk pergi ke pemandian air panas. "Waktu itu acaranya dadakan sih, pukul 8 malam kita berangkat. Sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai ke kota Solok dari Padang," ujar cowok berambut keriting ini. Bersama 7 orang lainnya, Ilham berangkat dengan mobil mini bus milik temannya. Medan yang ditempuh bisa dibilang cukup berbahaya. Selain berkelok-kelok, di samping kanan dan kirinya hanya ada besi pembatas jalan yang memisahkan dengan jurang.Belum lagi, jalan itu banyak dilewati oleh truk pengangkut minyak. Jalanan jadi licin lantaran tetesan minyak dari truk-truk tersebut.
Sayangnya hal itu nggak bikin Ilham cs waspada. Sepanjang jalan, mereka asyik bercanda, temannya yang berada di balik setir juga nggak segan memacu mobil dengan kecepatan tinggi. "Bahkan kita sempat ngetawain orang yang mobilnya hampir masuk jurang," lanjut cowok berbadan gempal ini. Saat hampir sampai di tempat tujuan, (kira-kira pukul 10 malam) salah seorang temannya nyeletuk,'awas ada rambu jalanan licin tuh'. Nggak sampai satu menit, tiba-tiba mobil oleng dan langsung terbalik ke kanan, kemudian terbalik lagi sampai posisi 4 ban-nya ada di atas. "Waktu itu gue duduk di barisan jok kedua paling kiri, jadi lumayan terasa banget kebantingnya. Gue juga cuma lecet-lecet. Untungnya sih nggak ada yang sampe parah banget, cuma ada satu teman gue yang pipinya sobek kena pecahan kaca. Cuma memang kondisi mobil temen gue ringsek parah," lanjutnya panjang lebar. Fuih!
Kejadian serupa juga dialami Listi Maria pada 2006. Saat itu, dia dan keluarganya berniat menghabiskanlong weekenddi Yogyakarta. Saking niatnya berlibur, Listi bahkan udah mencatat tempat-tempat yang akan didatanginya, seperti Candi Borobodur dan Pantai Indriyanti.
"Masih inget gue berangkat Jumat malem. Gue naik mobil. Kakak gue yang nyetir, " ujar cewek berambut panjang ini. Karena bertepatan dengan libur panjang akhir pekan, kondisi jalanan macet parah. Saat baru sampai tol Cikampek, mobil yang ditumpanginya masuk selokan. Untungnya, Listi dan keluarga nggak mengalami cidera serius. Cuma bokapnya aja yang memar karena kepentok dashboard mobil. "Habis itu kakak gue baru ngaku kalau ternyata dia ngantuk. Pas itu memang kita habis kejebak macet di daerah Karawang. Akhirnya kita balik ke Jakarta, dan mobil terpaksa diderek," kenangnya,
Ada beberapa kejadian miris lain yang bikin liburan nggak asik. Klik di sini buat tahu kisahnya!