Lari di Car Free Day udah biasa, lari dari kenyataan juga basi banget, bro! Coba deh lari di atas trampolin. Yap, trampolin, alat mainan yang bisa buat kita meloncat-loncat, memantul, dan kemudian bikin kita happy deh. Hehehe asik banget, kan?
Tapi kalau cuma lari di atas trampolin (harfiah), kita bakalan stuck di tempat. Yahh, paling enggak naik turun, naik turun cantik, cantik, cantik_ ala Syahrini gitu (itu maju mundur, kak!). Intinya, lari begituan nggak bakal menambah jarak sedikit pun.
Beda banget sama trampolin yang ada di dalam hak sepatu keluaran terbaru dari League, Zip Run. Dengan teknologi zero impact energy propulsion (ZIP) atau ZipTech namanya, pengguna sepatu ini bakal mendapat dorongan bergaya trampolin, sehingga meski berlari dengan keras, mini trampolin di telapak sepatu Zip Run akan membuat kaki menjadi aman dari benturan, dan dorongannya bikin kaki kita melenting menjadi jarak lari kita semakin lebih jauh lagi.
"Setiap orang ingin berlari lebih jauh lagi, tetapi tetap aman dari cedera. Zip tech dalam sepatu ini sanggup membantunya. Teknologinya sendiri ada di dalam heel sepatu dengan bentuk semacam ring trampolin yang bisa mengembalikan dorongan kaki sehingga akan lebih memudahkan kita bertransisi dan bergerak ke depan," jelas Gagaswara, desainer Sepatu League yang ikut menyaksikan uji coba League Zip Run di ajang lomba lari Grip The Road 2014, di Kemayoran Jakarta pada Minggu (19/10) lalu.
Acara ini diikuti sekitar 630 runners yang datang dari berbagai komunitas lari di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, termasuk Bekasi. Nggak seperti biasanya, lari menggunakan sepatu League Zip Run ini, peserta diajak untuk berlari lebih jauh dari biasanya. Kalau selama ini ikutan lari sejauh 5K, di acara tersebut runners harus menyelesaikan lari berjarak 8K, begitu pun yang biasa lari 10K kali ini jaraknya dilebihkan menjadi 15K.
Meski terengah-engah, salah seorang peserta lari jarak 8K, M. Rafi Dwitama (14) bilang, acara tersebut seru dan menambah pengalaman berlarinya. Kalau selama ini sering mengikuti lomba lari di dalam kota, di acara Grip The Road 2014, dia menggenggam jalanan pinggiran kota Jakarta, Kemayoran.
"Menarik soalnya jalurnya baru di pinggiran kota gitu, tadi saingannya lumayan, larinya cepet-cepet, tapi pakai sepatu Zip Run, lari jadi enteng," ucap Rafi, meski masih muda dia adalah juara pertama lomba kari 8Ktersebut.
Rafi adalah peserta muda asal kota Cilegon, Banten. Selain di Grip The Road, dia pernah mengikuti sekitar 12 event lomba lari lainnya. Kepada HAI, dia maul lho ikut lomba serupa, apalagi menjajal teknologi sepatu lari terbaru.
Deputy Managing Director League, Amrit Hassaram, bilang, untuk lomba Grip The Road 2014 ini, jumlah peserta meningkat dua kali lipat dari acara serupa yang pernah digelarnya tiga bulan lalu. Katanya, nanti pihak League akan terus memperkenalkan teknologi sepatu ini kepada pelari di kota lainnya.
"Kali ini, kami nggak mau tiba-tiba buat ribuan peserta. Kami ingin mengakomodir dua hal yang selama ini dikeluhkan mereka, terlalu banyak orang dan terlalu banyak mobil. Jadi acara ini baru sampai ratusan peserta dan digelarnya di Kemayoran," jelas AMrit ingin terus membangun komunitas lari di daerah Jabodetabek tadi.
"Tapi nggak menutup kemungkinan akan ada acara serupa sampai ke Bandung atau Surabaya," tambah Amrit.
Wah, kalau bisa, ada gimmick trampolinnya juga, Pak, biar makin bahagia!