Peristiwa bunuh dirinya seorang ketua pelaksana event "Locstock Fest" di Yogyakarta kemarin, dapat menjadi salah satu bukti kalau cyber bullying berefek menimbulkan korban.Berasal dari satu dua kicauan menyayat hati, korban pun bisa bertindak menyayat atau menggantung diri sendiri. Yup, sekarang nggak perlu menggunakan sebuah kepalan tangan untuk membuat orang lain kesakitan atau menderita. Ketik saja kalimat sepanjang 140 karakter di twitter misalnya, itu sudah cukup, bro!
Dan apa namanya itu kalau bukan disebut kejahatan dunia maya yang merajalela? Sebab, banyak dari kita yang nggak sadar atau malah secara sadar sudah melakukan kegiatan bernama cyber bullying. Yup, kejadian ini bisa dilakukan di Twitter atau pun Facebook. Untuk itu berhati-hatilah.
Lantas bagaimana biar kita nggak kena cyber bullying atau biar nggak menjadi bagian dari pelaku kejahatan dunia maya? Semua itu bakal dibahas di majalah HAI edisi 23 yang kovernya Fatin Shidqia Lubis. Edisi HAI nomor XXXVII/23/2013 ini terbit 10-16 Juni 2013. Jangan sampai kehabisan, informasi sangat bermanfaat sekali, selain solutif, kamu bakal menemukan betapa mencengangkannya data-data korban cyber bullying, dan kamu bisa termasuk di dalamnya.