Selasa sore (14/4) lalu, markas HAI kedatangan I Gede Ary Astina, atau yang lebih dikenal dengan nama Jrx, drummer Superman Is Dead. Ketika itu, kami terlibat obrolan santai tentang semakin ramainya band-band yang memperkenalkan musik mereka dengan nama pop punk dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang.
"Hmm..., dari awal karir Superman Is Dead itu kami adalah band punk rock. Kalau pop punk itu dari luarnya identik dengan New Found Glory. Di Indonesia, mungkin Rocket Rockers bisa dibilang sebagai gerbong awalnya college punk atau pop punk yang dikenal sekarang. Kebetulan, saat itu Superman Is Dead dan Rocket Rockers ada di label yang sama, Sony Music," kata Jrx, yang sehari setelah ngobrol dengan HAI, mampir ke Istana Negara, untuk bertemu Pak Jokowi.
Rasa penasaran soal masuknya invasi pop punk di Indonesia pun jadi salah satu topik yang meluncur dari obrolan kami. Kalau merunut dari cerita cowok yang sering mengaku sebagai supir truk itu, ketika Rocket Rockers bergabung dengan Sony Music dan meluncurkan album keduanya, Ras Bebas (2004), belum ada nama "pengenalan" pop punk sebagai keturunan punk rock. Lagi pula, pada era itu, Rocket Rockers lebih dikenal sekaligus memperkenalkan diri sebagai band college punk.
Dari obrolan dengan JRX, kami mencoba merunut lagi sejarah pop punk di Indonesia, sejarahnya ada di linkini