Rabu malam, 8 April 2015 Mayo Ramandho nampak kelelahan. Wajah lelahnya sesekali ia sembunyikan di balikhoodieyang dipakainya di kepala. Cowokco-foundertoko musik Monka Magic, Kemang, Jakarta ini mengaku beberapa hari belakangan hanya tidur dua sampai tiga jam saja dalam sehari.
"Malah, tadi malam gue belum tidur sama sekali," ujarnya kepada HAI, ketika ditemui di Bara Futsal, Melawai, Jakarta Selatan. Ketika itu Mayo baru saja memimpin rapat koordinasi sebuah acara besar yang digelarnya pada 18 dan 19 April lalu.
"Update terakhir bakal ada 90-an booth nih di acara nanti. Jelas jauh beda sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka belasan. Bahkan denger-denger adarecord storedari Bandung dan kota lainnya juga yang mau ikut tahun ini," cerita Mayo semangat ketika itu.
Yap, Mayo memang lagi ribet-ribetnya mempersiapkan perhelatan akbar para pecinta rilisan fisik musik sedunia yang bernama Record Store Day. Khusus untuk cabang Jakarta, Mayo dan kawan-kawannya ini lah yang ambil pusing menyiapkan acara besar-besaran kembali ke rilisan fisik ini.
Record Store Day (RSD) sendiri adalah sebuahmovementtahunan dalam sehari yang diadakan di Sabtu ketiga bulan April.Movementini digelar oleh para pemilik toko dan label musik independen, kolektor musik, dan tentunya para musisi yang seringkali membawa serta fans-fans loyal mereka dengan magnet berupa rilisan fisik yang dirilis secara terbatas di hari itu. Klik di sini buat tahu lebih banyak tentangmovementseru ini.