Awas Rabies, Jangan Makan Anjing!

Senin, 29 September 2014 | 09:20
Hai Online

Awas Rabies Jangan Makan Anjing!

"Dogs are not food!" kalimat ini diteriakan berkali-kali oleh komunitas Jakarta Animal Aid Network (JAAN) saat ikut merayakan Hari Rabies Sedunia di taman Langsat Jakarta, Minggu (28/9).

Bersama dengan Novartis, Pemerintah DKI, dan Sehati Lindungi, JAAN mengampanyekan pesan tersebut dalam rangka mencapai Indonesia Bebas Rabies 2020.

Karin Franten, salah satu pendiri JAAN terus mengajak siapa pun untuk tidak mengonsumsi daging anjing. Bahkan, sekali pun ada yang bilang kalau memakan mereka akan berkhasiat sebagau obat dan penguat vitalitas, hal itu dikatakannya hanya mitos dan omong kosong.

"Dikasih tahu ke masyarakat, padahal tidak ada bukti scientifik adanya manfaat makan anjing, yang ada buktinya adalah makan anjing itu merusak kesehatan," ucap Karin saat ngobrol bareng HAI di acara tersebut.

Dia bilang, tidak ada standard higienis dalam memakan daging anjing. Selain nggak ada standard operation procedur-nya, daging anjing juga justru berisiko menularkan penyakit kolera, parasit, dan tentu saja Rabies.

"Orang yang handle anjing itu tidak punya SOP, belum lagi melewati proses distribusinya, penyebaran rabies bisa terjadi lewat situ. Dia cuma akan memindahkan penyakit dari satu area ke daerah lain," tegasnya.

Kalau semua ingin Indonesia Bebas Rabies 2020, maka memang sebaiknya kita menghentikan konsumsi daging anjing. "Lagian, jangan pernah mau makan anjing, aniing kan bukan hewan ternak," ajaknya!

Tag

Editor : Hai