"Kita melihat bahwa saat ini, semua orang membutuhkan lampu dan listrik, maka fungsi aku bukan cuma buat mobil atau motor saja, di daerah misalnya, aki bisa juga buat nyalain TV dan alat elektronik lain. Ini mungkin bisa menjadi ide peserta lomba," ucap Rio Sanggau, di acara preskon, Selasa lalu.
Baca : GS Astra AjakPelajar dan Mahasiswa jadi Inovator Muda
Sebagai gambaran mengikuti lomba dan menarik perhatian para juri, pihak GS Astra memfokuskan peserta bisa memanfaatkan aki merek GS Astra sebagai sumber inspirasi. Meski demikian, ide yang dikembangkan tidak harus berbaiktan dnegan dunia otomotif.
"Yang jadi bagian penting dalam penilaian ini adalah adanya motivasi dan nilai manfaat buat masyarakat. Inovasi apapun yang bermanfaat untuk masyarakat akan berpeluan, apalagi kalo ada yang memikirkan inovasi baru yang bersumber dari aki, siapa tahu ada yang bisa bermanfaat lain di masyarakat," terangnya.
Salah satu juri lomba, Rhenald Kasali bilang, marketing entrepreneurdalam lomba inovasi tersebut juga penting disampaikan, hal ini untuk memberi gambaran kalau produk yang dikembangkan sang inovator bisa diaplikasikan secara nyata.
"Kalau bisa produk itu bernilai jual, masuk akal dan harganya terjangkau. Ide anak bangsa itu banyak, Indonesia punya potensinya, tapi jarang yang punya kemampuan memasarkannya," katanya lagi.
Ajang GS Astra Power of Innovation Awards dengan tema "Berinovasi, Inspirasi Bagi Negeri" ini memang baru kali pertama digelar, tapi nggak menutup kemungkinan ide peserta akan dikembangkan secara lanjut jika karya tersebut original dan benar-benar bermanfaat.
"Kita tidak ingin kalau ada penemuan yang misal udah ada di Cina, tapi dilombakan nggak apa, yang penting selain original, ada juga modfikasinya, dan tolong kalau penemuan lanjutan, dinyatakan apa-apa yang udah pernah ada sebelumnya," katanya ingin adanya kejujuran dari calon peserta lomba.
Lebih lanjut, guru besar UI ini juga mengingatkan lagi, produk inovasi yang dilombakan tetap memiliki unsur komersialitas yang dinantinya bisa dimanfatkan oleh masyarakat.
Baca : Modifikasi Charger di Motor"Karena dengan begitu, produk yang dihasilkan akan memungkinkan masuk di masyarakat dan harganya masuk akal bahkan secara bisnis penggunaannya suistaninable. Kalau sudah begitu, royalty pemenang pun harusnya dibayarkan," tambahnya lagi.
Bagi yang berniat mengikuti lomba tersebut, dapat disimpulkan kalau panitia GS Astra Power of Innovation Award ingin melihat pespektif pelajar, mahasiswa dan umum dalam mengembangkan ide mereka ke depan dan siapa tahu dari prototype yang ada bisa dibuatkan produknya dan jadi inovator Indonesia yang mengglobal.