6. Sistem belajar pake mentor
Nggak bisa belajar sendiri, pastinya selalu ingin ada mentor disamping kita. Nggak Cuma ortu, bahkan teman yang kita anggap pintar. Biasanya kebutuhan akan mentor akan muncul kalau kita nggak pede belajar sendiri. Akhirnya minta bantuan ke yang ahli. Nggak salah juga, malah bagus. Daripada jadi sok tau atau malah nyontek?
Keuntungan: Bisa transfer ilmu dari sumber yang jelas.
Kerugian: Jadi tergoda untuk minta jalan pintas, alias minta kebetan.
7. Sistem belajar baca keras-keras
Biasanya model belajar gini untuk mempersiapkan jenis ulangan hafalan. Banyak yang bilang metode ini selalu sukses, karena materi hafalannya terdengar lewat telinga terus masuk ke otak.
Keuntungan: Selalu dipercaya oleh bokap nyokap karena terdengar dari luar.
Kerugian: Makin larut malam, belajar kayak gini bisa ganggu orang tidur.
8. Sistem belajar pakai kisi-kisi
Kisi-kisi alias panduan soal emang membantubanget untuk latihan mengisi soal. Malah, ada yang panik kalau nggak megang kisi-kisi ulangan.
Keuntungan: Lebih tau pokok bahasan yang bakal diuji.
Kerugian: Suka dikira contekan sama guru.
9. Sistem belajar kelompok
Makin rame makin bagus. Belajar kayak gini sih harusnya bener-bener dimanfaatkan untuk berdiskusi, saling melengkapi dan saling ngajarin. Apalagi kalau ngerjain sebuah proyek, seperti tugas sekolah misalnya.
Keuntungan: Jelek satu, jelek semua. Tapi bagus satu, bagus semua.
Kerugian: Suka ada yang sok ngasih kontrbusi yang nggak jelas. Kayak jadi seksi konsumsi, seksi trasnport sampai seksi keamanan. Tapi pas belajar malah tidur orbercanda.
10. Sistem belajar bikin kebetan
Ini sih jelas bukan belajar tapi sibuk bikin kebetan. Mulai dari nulis di kertas yang digulung kecil-kecilan sampai di handphone. Tekun dan nggak kenal lelah. Yang penting semua bahan ujian udah dibikin contekan.
Keuntungan: Kemungkinan kecil bisa bikin kebetan sambil menghafal.
Kerugian: Jelas ini bukan belajar!