Christopher Daniel Sjarif dinyatakan positif menggunakannarkoba sebelum ia mengemudikan Mitsubishi Outlander Sport bernomor polisi B 1658 PJE. Berdasarkan hasil uji tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional, tersangka kecelakaan maut di Arteri Pondok Indah itu terbukti mengonsumsi narkoba jenis lysergic acid diethylamide (LSD).
Informasi itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Rabu (21/1) malam.
Sebelum tragedi Arteri terjadi, Christopher sempat menelan obat berbentuk kertas tersebut ke dalam mulutnya, lalu mencairkannya di lidah. Jenis obat terlarang itu sudah jarang ditemukan, bahkan LSD yang rupanya mirip kertas perangko ini sudah jarang terdengar peredarannya.
Meski begitu, obat tersebut sanggup memengaruhi emosional penggunanya. Efeknya hampir menyerupai penggunaan narkoba jenis lainnya
LSD sudah lama tidak ditemukan polisi setelah keberadaannya hampir 23 tahun menghilang di Indonesia. Penemuan LSD ini berawal dari pengungkapan kasus di Lapas Cipinang dengan tersangka HM (41). Dia mendapat empat lembar LSD dari seorang buronan berinisal ET.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari, Senin (11/11/2013), menuturkan bahwa LSD pernah berada di Indonesia pada 1990.