Bobot terbesar penentu lolos SNMPTN, justru masih diberikan kepada sekolah melalui nilai rapor semester 1-5. Seluruh rektor PTN di Indonesia, dalam rapat MRPTN di Jakarta, Kamis (25/4) lalu bersepakat peran hasil UN sedikit saja yang dapat digunakan sebagai faktor penentu di SNMPTN .
"Kita tetap memberikan kepercayaan kepada sekolah, UN hanya syarat perlu saja," kata Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemdikbud, Djoko Santoso.
Minimal 60 persen dari kuota kursi PTN di 2013 menggunakan sistem seleksi jalur undangan. Di mana faktor penentu lolos dan tidaknya siswa masuk PTN dilihat dari prestasi nilai rapor dan nilai UN.
Menurut Djoko, ada enam faktor penentu dalam SNMPTN 2013. Yakni nilai rapor semseter 1, 2, 3, 4, 5 dan nilai UN. "Intinya untuk menerima adik-adik kita, PTN menggunakan proses pembelajaran sebelumnya. Teman-teman menggunakan rapor semester 1 sampai 5," imbuh Djoko.
Namun Djoko mengakui bahwa hasil UN hanya digunakan untuk alat koreksi nilai rapor yang sudah disetor pihak sekolah ke panitia SNMPTN. "Ya kalau nilai rapornya bagus tapi UN-nya jelek maka tidak lolos SNMPTN. Tapi, biasanya kalau rapornya bagus, UN-nya pasti bagus juga. Anak pintar itu kalau dites pakai alat ukur apa saja pasti tetap akan terlihat pintarnya," tegas Djoko mengingatkan.
Kalau ingin tahu secara lengkap kemungkinan persentase nilai UN dari tahun-tahun sebelumnya, simak HAI edisi XXVII/18/2013 halaman #GugatUjianNasional! Terbit tiap Senin, dan hangat mulai tanggal 6-12 Mei 2013 mendatang. Lest do check!