HAI-Online.com - Pernah jadi raja pensi (pentas seni) sekolah, David Bayu ungkap perasaannya saat harus bubar bersama band Naif di tahun 2020 lalu.
David bahkan nggak nyangka kalau band yang dibentuknya tahun 1995 di skena kampus Institut Kesenian Jakarta itu hanya mampu bertahan dengan meninggalkan 7 album terbaiknya.
Sebelumnya, mantan vokalis Naif itu pernah berpikir kalau mereka bakal terus bersama dan awet main musik hingga seterusnya.
"Gue aja [pernah] terlalu sombong beranggapan bahwa ini band mah long last sampai kapan aja. Itu gue sempet berpikir gitu," ungkap David di channel YouTube Makna Talks.
Baca Juga: 25 Tahun Nge-band Bareng, Emil Naif: Gue Cabut Karena Nggak Ngerasain Band Ini Punya Makna Lagi
Nggak sesuai dengan yang diharapkan, band yang digawangi David, Emil, Jarwo, dan Pepeng ini akhirnya harus mengakhiri perjalanan bermusik mereka sebagai band.
Dari pengalaman ini, David mengatakan kalau hidup ini penuh dengan kejutan yang nggak bisa diprediksi bakal seperti apa.
"Gue juga nggak kepikiran akhirnya udahan juga. Reality-nya kadang-kadang di-twist lagi, lo nggak bakal pernah ketebak tuh," pungkas David.
Selama 25 tahun, Naiftelah merilis 7 album studio terbaik mereka, di antaranya Naif (1998), Jangan Terlalu Naif (2000), Titik Cerah (2002),Retropolis (2005), Televisi (2007), Planet Cinta (2011), dan 7 Bidadari (2017).
Baca Juga: Nggak Takut Bikin Fans Naif Kecewa, David Bayu: Aneh Banget Kalo Lo Berharap Sesuatu Permanen!
Mereka juga sempat merilis albumkompilasi lagu terbaik, rilisan gratis untuk majalah Rolling Stones Indonesia, album musik untuk buku cerita, dan album yang direkam secara live.
Grup Naif akhirnya menyatakan diri bubar secara internal tepat di hari ulang tahun band yang ke-25 di tahun 2020 seperti dilansir dari Kompas.com.
Namun, kabar resmi bubarnya Naif baru disampaikan langsung oleh David Bayu ke hadapan publik pada 10 Mei 2021.