Menginat masa-masa indah bagi seorangChefYuda Bustara, selain di kampus favoritnya ada juga terselip saat-saat bahagia dari masa-masa SMA-nya. Ketika ia berseragam putih abu-abu dulu, kenangan Yuda tetap nggak jauh dari dunia masak-memasak.
"Masa SMA gue bener-bener berbeda banget. Ya, gue sekolah emang nggak ambil SMK jurusan Tata Boga misalnya, tapi gue yang ngambil sekolah swasta yang nggak jauh dari rumah biar nggak kena macet, jadi gue pilih SMA Pembangunan Jaya di Bintaro. Meski begitu, gue tetep cari kenalan teman-teman SMK dan belajar dari mereka. Jadi dapet dua-duanya," terang Yuda.
Meski sekolahnya nggak diajarkan soal Tata Boga, Yuda tetap mengasah kemampuan memasaknya di sekolah. Nggak sedikit di event sekolah dia tunjukan bakat memasaknya itu.
"Di sekolah kan gue masak, kalau ada event atau camping, gue yang in-charge buat masak. Pokoknya gue siap banget show to public karya makanan gue," ucapnya percaya diri.
Yuda bilang, selama memamerkan masakannya, ia mengenang ada satu jenis masakan pertama yang pernah dipublish atau dicicipi untuk banyak orang. "Gue pertama kali masak untuk orang banyak adalah pasta atau spagheti bologne gituh seru aja. Bahkan sampai akhirnya pas gue ikutan Abnon Selatan, gue tunjukin bakat gue memasak, jarang kan tuh Abang bisa masak," ceritanya keman-mana.
Soal mengenalkan hasil masakannya ke publik,ChefYuda punya kepercayaan diri yang cukup besar. Dia selalu tahu dan percaya kalau rasa itu bernilai subjektif.
"Soal masakan, kita tahu nggak semua orang suka, dan komplain itu bakal selalu ada. Tapi yang perlu diingat adalah rasa itu subjektif, jadi kalau mau berbisnis makanan misalnya, jangan pernah ragu bilang kalau masalah lo enak. Asal pantat orang masih bolong, itu artinya masakan lo masih bisa dicerna. Jadi percaya diri aja kalau makanan lo itu enak," yakinnya.