UN 2013: 1001 Masalah

Senin, 29 April 2013 | 10:04
Rian Sidik (old)

UN 2013 1001 Masalah

Ujian Nasional (UN) 2013 dibilang gagal. Pasti semua orang setuju. Ya, kan? Apalagi buat teman-teman kita yang kemarin sudah mengalami sendiri ujiannya. Buat yang di Jakarta, sih, mungkin nggak terlalu terasa kegagalan UN tahun ini. Namun buat yang di daerah, terasa banget.

Apa lagi kalau bukan gara-gara soalnya yang terlambat datang ke daerah. Ujung-ujungnya sampai bikin UN yang harusnya serentak dilakukan jadi ada versi susulannya. Ujian Nasional jadi gagal dilakukan nasional!

Nah, berikut ini rangkuman bukti kegagalan UN 2013 menurut teman-teman kita.

"UN kacau! Bayangin aja, pas UN Bahasa Inggris, ada keselip soal geografi! Gimana ceritanya coba? Berarti pembagian soalnya, kan, nggak bener! kata Christian, dari SMAN 11 Tangerang.

"LJU emang dari dulu gitu, diapus sekali mudah ilang tintanya, sama gampang jebol," kata Dinary, alumni SMAN 64 Jakarta, bernada protes.

"UN tahun ini adalah ujian tergagal yang pernah dilaksanakan pemerintah, mulai dari distribusi soal berantakan, kualitas kertas yang jelek, bahkan LJUN (Lembar Jawaban Ujian Nasional) sendiri sangat bahaya, sekali hapus huruf dan lingkaran jawaban bisa hilang," repet Rochmad Siddhiqie, SMA Harapan 1 Medan.

"Temen aku pas ngerjain lembar jawaban UN-nya bolong. Jadi ngulang lagi ngerjain soalnya. Ditambah jadi buang-buang waktu!" ujar Vianty, SMAN 32 Jakarta.

"Yang membuat itu jadi sulit adalah ketika terjadi kesalahan dalam pengerjaan satu paket soal. Kita terpaksa harus ngerjain ulang dengan paket soal yang berbeda lagi dari awal," tambah Mutia Anisa, SMAN 3 Palembang.

Itu belum seberapa. Cerita kegagalan UN tahun ini dan seberapa kesalnya pelajar se-Indonesia bisa dikebet di artikel tentang UN di HAI edisi No. 17 yang terbit minggu ini. Langsung loncat ke halaman 59 saja buat detailnya.

Tag

Editor : Rian Sidik (old)